Keluarga dari Hubayroh, dari Bani Makhzum, itu memiliki peranan besar dalam keluarga Abi Thalib.
Sehingga, putri dari Abi Thalib itu akan dinikahkan dengan Hubayroh yang sudah melamarnya.
Nabi Muhammad SAW yang saat itu diberi penjelasan dan nasihat dari pamannya, mengurungkan niatnya dan tak jadi menikah dengan teman kecilnya itu.
Dengan lapang dada, Baginda Rasulullah SAW menerima nasihat dari pamannya, meski ia sudah jatuh cinta kepada Fakhitah.
Setelah moment tersebut, Nabi Muhammad SAW kemudian dipertemukan dengan Siti Khadijah.
Siti Khadijah adalah perempuan yang amat kaya dan juga terhormat.
Baca Juga: Hakikat Menjadi Hamba agar Masuk Surga, Menurut Gus Baha
Setelah menikah dengan Nabi Muhammad SAW, Siti Khadijah selalu mendampingi dan menyediakan keperluan Baginda Rasulullah saat menjalankan Dakwah.
Diangkatnya Nabi Muhammad SAW sebagai Rasulullah, kemudian terjadi peristiwa Fathu Mekkah, banyak orang yang masuk Islam.
Meski telah banyak yang memeluk agama Islam, suami dari Fakhitah itu memilih untuk tidak bersyahadat.
Hubayroh bahkan keluar dari kota Mekkah, karena tidak mau masuk agama Islam.
Fakhitah yang ditinggal kabur oleh suaminya yang tidak mau memeluk agama Islam itu kemudian diketahui oleh Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW yang masih menyimpan rasa cinta kepada Fakhitah, berniat untuk melamar Ummu Hani' untuk kedua kalinya.
Sayangnya, niat baik dari Baginda Rasulullah itu untuk kedua kalinya juga ditolak oleh Ummu Hani' atau Fakhitah.
Fakhitah beralasan, dirinya sudah berumur, dan memiliki anak yang banyak.
