Selain mempersulit diri kita semasa di dunia, urusan hutang juga akan memberatkan kita saat di akhirat nanti.
Urusan hutang piutang di dunia akan dihisab nanti di akhirat.
"Nah, caranya bagaimana? Kalau kamu saleh benaran, ini masyhur ya. Jadi yang tidak bisa diampuni Allah SWT itu "Dain" (hutang)," ujar Gus Baha.
Dalam sebuah riwayat lain juga mengatakan, bahkan Baginda Nabi Muhammad SAW tidak mau menyolati sahabat yang memiliki hutang.
"Bahkan Rasulullah SAW tidak bersedia mensholati orang yang masih punya hutang," tegas Gus Baha.
Hal tersebut juga menegaskan kepada kita, bahkan orang yang mati syahid dan punya hutang pun akan dihisab.
Baca Juga: Gus Baha: Dosa Berguguran Seperti Daun Kering Yang Ditiup Angin, Kerjakan Amalan Ini Setiap Malam!
"Jadi cerita hutang seperti ini. Orang syahid saja hutangnya dihisab, apalagi yang tidak mati syahid," lanjut Gus Baha.
Riwayat tersebut disebutkan saat Nabi Muhammad SAW hendak ke rumah salah satu sahabat yang meninggal.
Kemudian Nabi Muhammad SAW bertanya, apakah orang tersebut memiliki hutang.
Salah seorang sahabat kemudian menjawab kalau mayit tersebut memiliki hutang.
Nabi Muhammad SAW kemudian mengatakan, " "Shollu 'ala Shohibikum (temanmu sholati)."
Rasulullah SAW yang mengetahui orang tersebut memiliki hutang, lantas tidak mau menyolati, dan menyuruh sabahat lainnya.
Mendengar jawaban Rasulullah tersebut, datang seorang sahabat lainnya mengatakan akan bersedia membayatkan hutang dari mayit tersebut.
"Alayya Ya Rasulullah SAW Dirhamani (hutangnya saya yang melunasi)," kata sahabat.