MANADONESIA.COM - Berikut 7 keistimewaan bulan Sya’ban, bulan untuk mempersiapkan diri menyambut Ramadhan.
Sebagaimana diketahui, Bulan Sya’ban adalah bulan setelah bulan Rajab dan sebelum bulan Ramadhan. Bulan ini memiliki banyak keistimewaan. Ada sejumlah ibadah-ibadah yang dilakukan Rasulullah SAW pada bulan ini.
Beberapa hadis mengatakan bahwa Rasulullah SAW banyak mengisi bulan Sya’ban dengan memperbanyak puasa di bulan ini sebagai persiapan meyambut bulan Ramadhan.
Secara historis, nama bulan Sya’ban muncul di saat banyak orang Arab yang berpencar mencari air atau berpencar-pencar di gua selepas bulan Rajab. Hal ini sebagaimana Ibnu Hajar Al-‘Asqalani kaatakan:
وَسُمِّيَ شَعْبَانُ لِتَشَعُّبِهِمْ فِيْ طَلَبِ الْمِيَاهِ أَوْ فِيْ الْغَارَاتِ بَعْدَ أَنْ يَخْرُجَ شَهْرُ رَجَبِ الْحَرَامِ وَهَذَا أَوْلَى مِنَ الَّذِيْ قَبْلَهُ وَقِيْلَ فِيْهِ غُيْرُ ذلِكَ.
“Dinamakan Sya’ban karena mereka berpencar-pencar mencari air atau di dalam gua-gua setelah bulan Rajab Al-Haram. Sebab penamaan ini lebih baik dari yang disebutkan sebelumnya. Dan disebutkan sebab lainnya dari yang telah disebutkan.” (Fathul-Bari (IV/213), Bab Shaumi Sya’ban)
Berikut ini 7 keistimewaan bulan Sya’ban yang dirangkum Manadonesia.com dari berbagai sumber:
- Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal
Syaban adalah bulan diangkatnya amal kebaikan seluruh manusia selama satu tahun ke hadapan Allah subhanahu wa ta ‘ala. Di fase akhir inilah seharusnya setiap orang bersungguh-sungguh meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadahnya.
Rasulullah shalallahu ‘alahi wa salam bersabda: “sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya” (H.R Bukhari)
Az-Zarqani dalam Syarh Al-Muwatha mengatakan bahwa amalan akhir manusia itulah yang menjadi penentu dan atas amalan itulah akan dibalas. Siapa yang beramal buruk lalu beramal baik, maka ia dinilai sebagai orang yang bertaubat.
- Bulan berlimpah pahala saat orang-orang sedang lalai
Banyak orang yang melalaikan bulan Syaban karena letaknya yang terjepit di antara dua bulan yang memiliki keutamaan besar, yaitu bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Padahal beribadah di waktu banyak orang yang sedang lalai memiliki keutamaan yang besar. Sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits:
“Beribadah di waktu haraj (banyak manusia lalai) pahalanya seperi berhijrah kepadaku” (H.R Muslim)