Jadi Bulan Haram yang Dimuliakan Sebelum Ramadhan 2023, Berikut 4 Keistimewaan Bulan Rajab Bagi Umat Muslim

MANADONESIA.COM – Sebagai bulan yang hadir sebelum Sya’ban dan Ramadhan 2023, Rajab ini memiliki keistimewaannya tersendiri.

Sedikit yang memahami bahwa bulan Rajab, ternyata termasuk dalam empat bulan haram yang dimuliakan.

Di mana pada bulan Rajab, umat Muslim dilarang keras untuk melakukan perbuatan maksiat, dan dianjurkan memperbanyak amal shalih.

Baca Juga: Bulan Ramadhan 1444 H Semakin Dekat, Kata Ustadz Adi Hidayat Begini Cara Jadi Kaya Menurut Islam

Sebagaimana yang difirmankan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Qur’an Surat At-Taubah Ayat 36 :

إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمْ كَآفَّةً ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ

Artinya : “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”

Baca Juga: Penyakit Sembuh dan Hajat Terkabul, Cukup Amalkan Satu Amalan Dahsyat Ini Kata Syekh Ali Jaber

Bulan Rajab adalah bulan yang suci, karena di dalamnya terdapat beberapa keistimewaan dan keutamaan.

Salah satu di antaranya adalah janji pahala yang berlipat ganda, ketika kaum muslimin melakukan puasa sunnah di bulan ini.

Beberapa riwayat telah menerangkan tentang betapa pentingnya berpuasa di bulan ketujuh dalam kalender Hijriyah tersebut.

Baca Juga: Ramadhan 2023 atau 1444 H Sebentar Lagi, Berikut 3 Cara Mengetahui Masuknya Bulan Ramadhan

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda :

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

“Sesungguhnya, zaman berputar seperti keadaan hari, Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antara dua belas bulan itu, ada empat bulan mulai. Tiga bulan berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Dan bulan Rajab Mudhor, yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)