Mujarab! Ini 3 Dzikir Penglaris Dagangan Agar Usaha Semakin Berkah, Gus Baha Beri Penjelasan

MANADONESIA.COM - Gus Baha mengatakan, bagi yang ingin berkah dan laris manis dalam berdagang, cobalah baca dzikir penglaris dagangan ini.

Apalagi sebagai umat muslim, berdoa dan berdzikir adalah sesuatu yang sangat dianjurkan untuk memulai segala sesuatu, ucap Gus Baha.

Gus Baha contohkan, bahkan Nabi Muhammad pun selalu melakukan dzikir dan doa ketika berdangang agar apa yang didagangkannya menjadi berkah dan mendatangkan rezeki.

Baca Juga: Menuju Ramadhan 1444 H: Baca Surah ini di Waktu Pagi, Niscaya Rezeki Datang Tiba-Tiba Kata Ustadz Adi Hidayat

Selain itu, berdagang adalah salah satu pintu keberkahan, dan Rasulullah pun pada saat masih hidup selalu berdagang.

Dilansir dari YouTube Santri Gayeng, bacaan dzikir penglaris dagangan ini bisa dibaca ketika akan memulai berjualan, atau ketika sedang berjualan.

Tujuan dari dzikir dagangan laris ini tentu mengharap rezeki dan keberkahan dari Allah SWT, ucap Gus Baha.

Baca Juga: Sebelum Ramadhan 1444 H Tiba, Tinggalkan Kebiasaan Tidur di Waktu ini, Gus Baha: Akan Ditinggalkan Rezeki

Gus Baha menjelaskan, sebagai umat Islam perlu berbagi untuk mengamalkannya ketika berdagang.

Berikut ini adalah beberapa dzikir penglaris dagangan yang bisa dibaca ketika atau sedang berdagang:

Allahumma innii as aluka an tarzuqanii rizqan halaalan waasi’an thayyiban min ghairi ta’bin wa laa masyaqqatin wa laa dhairin wa laa nashabin innaka ‘alaa kulli syaiin qadiir.

Baca Juga: Ingin Rezeki Melekat Tak Mau Lepas Saat Menyambut Ramadhan 1444 H? Ustadz Adi Hidayat: Amalkan Doa ini

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar melimpahkan rezeki kepadaku berupa rezeki yang halal, luas, dan tanpa susah payah, tanpa memberatkan, tanpa membahayakan, dan tanpa rasa lelah dalam memperolehnya. Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu.

Allahummaj’al rizqika ‘alayya ‘inda kibari sinni wanqitho’i ‘umri wa qurbi ajali

Artinya: Ya Allah, jadikanlah keluasan rizki-Mu padaku di saat usia senjaku, di saat putusnya umurku dan di saat dekatnya ajalku.”