"Rasulullah tidak menambah (melebihkan) bilangan sholat malam di dalam bulan Ramadhan yang satu dengan yang lainnya, kecuali sebelas rakaat. Beliau mengerjakan sholat empat rakaat," (HR. Bukhari dan Muslim).
Pendapat kedua
"Pendapat kedua mengatakan masih boleh lebih dari itu (11 raka'at)," kata Ustadz Khalid Basalamah.
Pendapat para ulama ini berdasarkan hadits Bukhari lain yang mengatakan bahwa Umar bin Khattab Radhiallahu'anhu yang mengerjakan sholat tarawih sampai dengan 23 raka'at.
"Namun para ulama hadits mengatakan bahwa paling tidak jika seseorang mengerjakan tarawih atau sholat malam (tahajud) maka jangan melebihi 23 raka'at seperti yang dilakukan Umar bin Khattab," tutur Ustadz Khalid Basalamah.
Lalu, kenapa umat muslim bisa mengikuti Umar bin Khattab?
"Karena beliau termasuk Khulafaur Rasyidin. Dan Umar Radhiallahu'anhu sangat tahu bahwa tidak boleh melakukan perbuatan yang bid'ah dan yang ia kerjakan bukanlah bid'ah," kata Ustadz Khalid Basalamah.
"Intinya, tidak boleh ada witir sampai dua kali ya, kalau tahajud masih khilaf di antara ulama," kata Ustadz Khalid Basalamah.
Dari Thalq bin Ali, Rasulullah bersabda yang artinya:
"Tidak ada dua witir dalam semalam," (HR. Ahmad).
Itulah penjelasan Ustadz Khalid Basalamah tentang sholat tahajud yang telah digantikan oleh tarawih di bulan Ramadhan.***
Artikel Terkait
Mimpi Basah Apakah Membatalkan Puasa Ramadhan? Ini kata Buya Yahya
Jangan Biarkan Hewan ini Masuk Rumah! Rezeki Akan Hilang dan Ibadah Ditolak oleh Allah
3 Amalan Utama di Bulan Ramadhan Membawa Kita Kepada Ketaqwaan, Berikut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Ini Rahasia Doa Agar Mudah Dikabulkan Oleh Allah, Simak Penjelasan Buya Yahya
Ini Hukum Nonton Drakor Saat Puasa di Bulan Ramadhan, ini Kata Ustadz Khalid Basalamah: Jangan Sampai Sia-Sia
Kerjakan Amalan Doa Ini di 10 Hari Pertama Bulan Ramadhan, Pahala Kita Akan Dilipatgandakan
Quraish Shihab: Hukum Memberi Makan orang Berbuka Puasa, Walaupun Hanya Kuahnya Saja
Bulan Ramadhan Semakin Dekat, Maka Tinggalkan Dosa Paling Besar Ini, Astaghfirullah!
Gus Baha: Puasanya orang Kaya Lebih Berat Daripada Puasanya Prang Miskin
Megengan, Tradisi Menyambut Bulan Ramadhan di Surabaya, Ada Kue Apem Sebagai Simbol Penyucian Diri