MANADONESIA.COM - Jika kalian berkunjung ke Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, jangan sampai salah mengira tanaman gedi sebagai ganja.
Tanaman gedi ini sering dijadikan sayuran sebagai pendamping nasi putih dan lauk lainnya.
Rasa dari tanaman gedi sendiri sangat berbeda dengan sayuran hijau yang sering kita temui secara umum di banyak tempat.
Baca Juga: Resep Salad ala HOKBEN Asam Manais dan Gurih: Menu Favorit Anak Di Sekolah
Tanaman dari suku kapas-kapasan (Malvaceae) ini masih satu keluarga dan genus, karena itu memiliki bentuk pohon dan daun yang hampir mirip.
Gedi juga masih satu keluarga dengan kembang sepatu hanya saja berbeda jenis.
Ciri-ciri tanaman dari keluarga Malvaceae adalah jika daun atau bagian tanaman kita potong maka akan keluar getah seperti lendir yang kental.
Tinggi tanaman bisa mencapai dua meter dengan daun berbentuk 5 jari seperti daun ganja.
Baca Juga: Klapertart Lembut Dan Enak, Bisa Jadi Menu Takjil dan Sumber Penghasilan, Catat Resepnya
Apabila tidak diperhatikan dengan teliti, daun dari tanaman gedi ini akan menimbulkan kesalahpahaman karena bentuknya yang menyerupai daun ganja.
Untuk perbanyakannya, tanaman ini mudah sekali ditanam menggunakan stek batang, caranya hanya dengan memotong batang yang tidak terlalu tua, tancapkan pada tanah yang subur.
Sayur gedi ini mudah tumbuh dimana saja, terutama daerah yang beriklim tropis dan tidak memerlukan pemeliharaan yang susah.
Baca Juga: Resep Pizza Simpel Tanpa Oven, Crunchy dan Kenyal Menambah Kenikmatan HQQ
Sayur gedi sering menjadi sayur tambahan pada masakan bubur manado (tinutuan), sayur gedi juga sering dimasak dengan santan atau dimasak denga kuah bening.
Sayur gedi merupakan makanan favorit warga Manado dan juga Suku Mongondow, Sulawesi Utara.