Manadonesia.com - Di antara tumpukan kayu gelondongan dan lumpur pekat yang menyelimuti pemukiman mereka, suara-suara kecil dari anak-anak penyintas banjir di Aceh mulai terdengar.
Bukan mainan atau hiburan yang mereka minta, melainkan kehadiran pemimpin negeri dan bantuan nyata untuk memulihkan lingkungan mereka yang luluh lantak.
Melalui unggahan video di akun TikTok @Geri Sugata pada Sabtu, 20 Desember 2025, tampak sekelompok anak berdiri di tengah sisa-sisa banjir yang memprihatinkan.
Baca Juga: Tak Minta Uang dan Mainan, Bocah Pengungsi Banjir Sumatera Ini Ingin Sajadah untuk sang Ibu
Dengan polos namun penuh harap, mereka menitipkan pesan yang ditujukan langsung kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Kondisi lingkungan yang dipenuhi kayu-kayu besar sisa banjir bandang membuat aktivitas warga, termasuk anak-anak, menjadi lumpuh.
Mereka menyadari bahwa tenaga manusia saja tidak cukup untuk menyingkirkan puing-puing raksasa tersebut.
"Pak Prabowo tolong datang ke sini, bawa alat berat buat bersihkan ini," ucap salah satu anak dalam video tersebut.
Bagi mereka, kehadiran alat berat bukan sekadar tentang pembersihan, melainkan tentang harapan agar desa mereka bisa segera ditinggali dengan layak kembali.
Selain masalah lingkungan, anak-anak ini juga mengungkap realita menyakitkan yang mereka alami setiap hari saat berusaha melintasi sisa-sisa bencana.
Tanpa alas kaki yang memadai, kaki-kaki kecil mereka harus berhadapan dengan bahaya tersembunyi di balik lumpur.
Salah satu bocah dengan jujur mengeluhkan rasa sakit yang terus berulang akibat menginjak benda tajam yang terbawa arus banjir.
"Pak Prabowo saya minta sepatu boot, kaki saya bolak-balik kena kaca, paku," sahut anak lainnya dengan nada memohon.
Keinginan sederhana untuk memiliki sepatu boot ini menjadi potret betapa mendesaknya perlindungan bagi anak-anak di wilayah terdampak.
Luka akibat pecahan kaca dan paku di sisa banjir kini menjadi ancaman nyata bagi kesehatan mereka setiap kali melangkah.
Artikel Terkait
Akademisi Sebut Tak Ada Peringatan Dini Sebagai Penyebab Munculnya Pernyataan Kontroversi Kepala BNPB
Dari Kerusakan Hutan hingga Bencana, Satgas PKH Siapkan Jerat Pidana bagi Perusahaan di Sumatera
Biodata Suyudi Ario Seto, Jagonya Penyidik Kriminal yang Kini Jabat Kepala BNN
Pecah Tangis Petenis Justin Barki saat Raih Medali Emas SEA Games 2025, Donasikan Hasilnya untuk Korban di Sumut
Soroti Harga Cabe yang Anjlok, Influencer Amien Ashal Ajak Warga Ringankan Perjuangan Para Pedagang di Aceh Tengah
Jembatan Terputus Akibat Banjir Bandang, Warga Desa di Bireuen Aceh Seberangi Sungai dengan Peralatan Seadanya
Sempat Desak Komdigi, Perwira Polisi Manang Soebeti Kini Kerahkan 'Pasukan Bayangan' demi Tutup Aplikasi Matel
Akses Bonan Dolok Tapteng Masih Sulit Ditembus, Warga Saling Bantu untuk Ambil Bantuan Logistik
Sekolah Hancur Diterjang Banjir, Anak-Anak Pengungsi di Aceh Tengah Belajar Secara Bergantian
Tak Minta Uang dan Mainan, Bocah Pengungsi Banjir Sumatera Ini Ingin Sajadah untuk sang Ibu