nasional

Respons Anies soal Isu Comeback di Pilpres 2029, Plus Sinyal Bakal Gandeng Ahok

Minggu, 27 Juli 2025 | 20:16 WIB
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (Instagram.com/@aniesbaswedan)

Manadonesia.com - Sedang hangat diperbincangkan sebagian publik Tanah Air terkait spekulasi politik dua Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersatu dalam satu tiket Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2029 mendatang.

Isu ini mencuat ke permukaan, kendati keduanya pernah bertarung ketat pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 lalu.

Terkini, Leon Hartono yang menjadi host saat berbincang dengan Anies, pun menyinggung perihal spekulasi itu dalam siniar YouTube The Overpost yang tayang pada Sabtu, 26 Juli 2025.

Baca Juga: Thailand Umumkan Darurat Militer di Perbatasan Kamboja, KBRI Bangkok Beri Pesan Baru untuk WNI di Daerah Konflik

Leon menyebut, sinyal comeback Anies di Pilpres 2029 muncul ketika sekitar 20 persen audiens kanal YouTubenya mengajukan pertanyaan langsung kepada Anies ihwal kemungkinan tersebut.

Anies memberikan respons yang tidak memberikan jawaban pasti. Dirinya tampak tidak membenarkan, tetapi juga tidak menolak.

"Lah memang saya pasti maju? Belum tahu kita. Jadi kalau soal maju dan tidak itu seringkali di luar kendali kita," ujar Anies.

Anies kemudian menjelaskan, pencalonannya di Pilpres 2024 lalu merupakan keputusan partai politik, bukan karena ambisi pribadi.

Rekan duet Cak Imin dalam pertarungan pemilihan Presiden RI di tahun 2024 itu bahkan menyebut, dirinya adalah figur yang dicalonkan, bukan mencalonkan diri sendiri.

"Saya anggota partai politik bukan, saya punya kapital juga tidak. Dan ini adalah sebuah kepercayaan," terang Anies.

"Jadi kalau kemudian partai-partai politik mempertimbangkan nama, itu sebuah kehormatan, tapi kendalinya tidak di tangan kita karena saya tidak ikut dalam pengambilan keputusan," sambungnya.

Saat ditanya lebih spesifik mengenai kemungkinan bekerja sama dengan Ahok, Anies kembali menghindari jawaban antara 'Ya' atau 'Tidak'.

Anies terlihat memperluas makna kolaborasi sebagai kerja sama kebangsaan, bukan sekadar duet elektoral semata.

"Oh, kalau kolaborasi sih kolaborasi apa saja kita ini warga negara. Semua warga negara Indonesia memiliki kesempatan yang sama, punya hak yang sama, dan semua itu ada prosesnya," sebutnya.

Kendati demikian, Anies menuturkan kolaborasi dengan siapa pun sah-sah saja selama sesuai dengan aturan hukum.

Halaman:

Tags

Terkini