nasional

Makanan Ringan Indonesia Sukses Masuk Pasar Afrika, Ekspor Perdana Tembus Pantai Gading

Senin, 1 September 2025 | 20:21 WIB
Foto Ilustrasi - Ekspor makanan ringan Indonesia tembus Pantai Gading. (Unsplash/ilangamuwa)

Manadonesia.com - Industri makanan dan minuman (mamin) Indonesia kembali mencatat capaian positif.

Setelah berkontribusi besar pada perekonomian nasional, produk makanan ringan asal Tanah Air kini berhasil menembus pasar Afrika, termasuk Pantai Gading.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa industri mamin telah menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan manufaktur.

Baca Juga: Tips Memulai Usaha Minim Risiko untuk Pemula agar Lebih Aman

"Industri makanan dan minuman tumbuh sebesar 6,15 persen pada triwulan II Tahun 2025, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen," ujar Agus dalam keterangan resmi pada Sabtu 30 Agustus 2025.

Menurut Agus, subsektor ini juga menyumbang 41 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas.

Tidak hanya memperkuat pasar domestik, produk-produk mamin juga terus merambah ke luar negeri.

Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, menambahkan hingga Mei 2025, ekspor mamin Indonesia mencapai Rp278,85 triliun dengan surplus perdagangan sebesar Rp197,1 triliun.

Salah satu pencapaian terbaru datang dari PT URC Indonesia yang mengekspor produk makanan ringan ke Pantai Gading.

"Kami menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh kepada PT URC Indonesia atas kinerjanya mengekspor produk biskuit dan makanan ringan ke negara-negara di Afrika," ungkapnya.

Putu menekankan bahwa langkah tersebut menunjukkan kepercayaan global terhadap kualitas produk Indonesia.

Dengan pelepasan ekspor 10 kontainer dari Cikarang Dry Port, produk Tanah Air semakin menancapkan eksistensinya di pasar internasional.

Ke depan, pemerintah mendorong lebih banyak industri biskuit dan makanan ringan memperluas pasar ekspor.

"Hal ini sejalan dengan tekad pemerintah untuk terus menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui penerbitan berbagai program dan kebijakan yang strategis, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," lanjut Putu.

Data Kemenperin juga menunjukkan industri biskuit nasional terus berkembang, dengan lebih dari 100 perusahaan yang beroperasi dan kapasitas produksi 1,72 juta ton.

Halaman:

Tags

Terkini