nasional

Tuding Ada Mafia Kayu di Sisa Banjir Aceh Tamiang, Warga: Jangan yang Pakai Nomor Saja yang Diangkat!

Minggu, 21 Desember 2025 | 14:24 WIB
Tangkapan layar warga yang protes terkait aktivitas oknum yang hanya mengangkut kayu bernomor sisa banjir. (TikTok/Hot Topic)

Manadonesia.com - Di saat warga Aceh Tamiang masih berjuang memulihkan diri dari hantaman banjir bandang, sebuah pemandangan di lapangan justru memicu kemarahan publik.

Warga mencium adanya praktik tebang pilih yang dilakukan oleh oknum tertentu dalam mengevakuasi gelondongan kayu sisa banjir yang berserakan di pemukiman.

Sebuah video protes warga viral setelah diunggah oleh akun TikTok @Hot Topic pada Minggu, 21 Desember 2025.

Baca Juga: Suara Hati Anak-Anak Korban Banjir Aceh: Minta Presiden Prabowo Kirim Alat Berat dan Sepatu Boot

Dalam rekaman tersebut, warga menyoroti adanya aktivitas pengangkutan kayu yang diduga hanya menyasar kayu-kayu berkualitas tertentu yang telah ditandai atau diberi nomor.

Kekecewaan warga memuncak karena kehadiran oknum pengangkut kayu tersebut dianggap tidak membantu membersihkan lingkungan secara menyeluruh, melainkan hanya mengambil kayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Seorang warga melayangkan protes dengan nada sindiran halus agar pihak-pihak tersebut memiliki empati terhadap kondisi desa yang masih berantakan.

"Kalau bisa janganlah yang pakai nomor aja yang diangkat," ujar seorang warga dalam video tersebut.

Ia berharap pembersihan kayu sisa banjir dilakukan secara total agar lingkungan mereka bisa segera kembali normal.

"Kalau bisa semua lah diangkat," lanjutnya.

Tidak hanya sindiran halus, ketegangan sempat memanas ketika sejumlah ibu-ibu yang berada di lokasi tidak mampu membendung kekesalan mereka.

Mereka menilai tindakan hanya mengambil kayu bernomor sebagai bentuk keserakahan di atas penderitaan orang lain.

Sumpah serapah pun terlontar dari para ibu yang merasa lingkungan mereka hanya dijadikan ladang bisnis oleh oknum ‘mafia kayu’ di tengah situasi darurat.

"Jangan rakus kalian, nanti diazab oleh Allah!" tegas seorang warga dengan nada penuh amarah.

Hingga saat ini, warga menuntut transparansi dan bantuan pembersihan material banjir secara menyeluruh, bukan sekadar pengambilan kayu yang menguntungkan sepihak.

Halaman:

Tags

Terkini