MANADONESIA.COM - Baru-baru ini kita dikejutkan dengan banyak kasus yang melibatkan perempuan di dalamnya, mulai dari kasus penembakan Brigadir Joshua hingga penganiayaan oleh anak pejabat pajak.
Dari kasus tersebut tidak lepas dari pengaruh wanita di dalamnya, di mana banyak yang menyebutkan kasus tersebut karena penyakit syndrome wanita yakni Princess Syndrome.
Perempuan ingin diperjuangkan oleh laki-laki baik dengan acara apapun demi memperlihatkan harga diri laki-laki sebagai bentuk bukti cinta dari laki-laki tersebut.
Baca Juga: Doa Memasuki Bulan Syaban 7 Maret 2023 Nanti, Ba'da Maghrib, Malam Sangat Istimewa Bagi Umat Islam
Sindrom tuan putri atau princess syndrome adalah salah satu bentuk perilaku kompleks yang tidak biasa pada perempuan.
Meskipun disebut dengan kata 'sindrom' Princess Syndrome tidak tercantum di istilah medis atau buku manual diagnostic.
Singkatnya, Princess Syndrome bukanlah kondisi medis. Istilah 'princess syndrome' baru-baru ini tren di media sosial.
Banyak yang mengaitkan istilah tersebut dengan sosok remaja perempuan berinisial AGN (15) yang muncul dalam kasus penganiayaan David Ozora Hingga peran PC di Kasus Sambo.
Di Twitter sendiri Istilah Princess Syndrome ini mulai ramai.
Ketika sebuah unggahan itu menyebutkan bahwa Princess Syndrome merupakan gambaran perempuan yang memanipulasi pacarnya untuk memukuli mantan kekasihnya.
Meski tidak menyebutkan nama AGN, namun hal tersebut dikaitkan dengan kasus penganiayaan anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan tersebut.
Sama halnya juga dalam kasus pembunuhan Brigadir J, di mana wanita juga termasuk dalam pelaku pembunuhan tersebut.
Istri mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Irjen Ferdy Sambo Putri Candrawathi (PC) telah ditetapkan sebagai tersangka baru dalam kasus penembakan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.