"Saya bisa datang kemedia, untuk menjelaskan, rakyat boleh berkomentar tapi tidak muncul di dalam forum Media Sosial yang semua bisa membaca saling komentar satu sama lain," ujar Sri Mulyani
"Sulutnya membuat emosi ini menjadi sesuatu yang membuat saya merusak suatu Tanta yang luar biasa , beda sekali " kata Sri Mulyani.
"Kedua emosi saya, Mas Andy tau nggak bawa membenahi kementerian keuangan dari awal tahun 2005 akhir saya menjadi menteri keuangan pertama kali " tukas Sri Mulyani.
"Dan waktu itu Image Kementerian Keuangan sebagai satu institusi yang tidak Reliabel, tidak Trustable, Koruptif, itu sangat besar," ujar Sri Mulyani.
"Kami membenarkan bersama-sama, internal, kita mengundang banyak pihak untuk diajak membenahi Kementerian Keuangan" lanjut Sri Mulyani.
"Itu sampai sekarang kalau saya tanya seluruh jajaran Kementerian Keuangan yang dulu, disebutnya masa jahiliah sampai sekarang mereka merasa bahwa saya bisa hidup tenang mengerjakan tugas sebagai ASN dikementrian Keuangan"
"Dengan baik, dengan lurus tanpa saya harus korupsi, karena tunjangan cukup, karena pendapatan sudah dipenuhi, dan ada KPI yang mengukur kinerja saya," tukas Sri Mulyani.
"Mengatur kinerja kita dengan baik, itu anda boleh tanya kepada ribuan pegawai negeri Kemenkeu, terutama mereka yang dulu pernah merasakan zaman jahiliah hingga sekarang," ujar Sri Mulyani.
"Itu adalah acipmen Kementrian Keuangan dalam hal ini mendapatkan mengenai reform itu, kalau kemudian karena anaknya seolah pejabat plus arogansi," tambah Sri Mulyani.
"Arogansi dan menggunakan Media Sosial untuk memamerkan menghantam dan berpotensi menghancurkan seluruh hasil kerja," kata Sri Mulyani
"Menurut saya kalau saya tidak tersentuh emosi dan merasa bahwa ini harus diselamatkan saya bukan manusia dalam hal ini," ujar Sri Mulyani.
"Jadi pasti ada rasa kecewa yang mendalam, kalau saya mengatakan ada kekecewaan Disappointment yang mendalam, tentu juga sedikit ada kemerahan Ini kenapa bisa terjadi," kata Sri Mulyani.
"Saya rasa emosi seperti itu bagus, tapi tidak emosi yang membakar kita semua sehingga kita semuanya hancur," ujar Sri Mulyani
" Dan ini juga perlu digambarkan kedalam untuk staff dan jajaran Kementerian Keuangan, saya mengatakan isyu ini tidak ringan dan jangan dianggarkan ringan," kata Sri Mulyani lagi.
"Ini adalah tamparan yang luar biasa keras, sehingga pertanyaannya apa yang salah? Dimana kelemahannya, benar-benar ini gagal total atau ini adalah sesuatu yang dianggap kecelakaan," tambah Sri Mulyani.