MANADONESIA.COM - Sepanjang tahun 2022, ada 4000 kasus pelecehan seksual menurut data Komnas Perempuan.
Ironisnya, sebagian lokasi pelecehan seksual terjadi di lembaga pendidikan. Ada apa?
Meningkatnya kasus kekerasan seksual di lembaga pendidikan menimbulkan keresahan bagi masyarakat.
Bukan hanya di sekolah, bahkan kekerasan seksual beberapa waktu lalu terjadi di ruang publik.
Tingginya angka kekerasan seksual di lingkungan sekolah membuat sekolah seolah kehilangan fungsinya sebagai tempat yang aman dan nyaman untuk belajar.
Apa sebetulnya yang menjadi penyebab maraknya kasus tindakan kekerasan seksual di lingkungan sekolah?
Baca Juga: Berikut Tips Untuk Mengatasi Anak Yang Kecanduan Gadget Handphone, Orang Tua Wajib Tahu!
1. Kurangnya perhatian dan penanganan dari pemerintah
Pemerintah cenderung menganggap tidak penting atas kasus tindakan kekerasan seksual. Sehingga tidak adanya penanganan khusus dan serius untuk kasus tersebut.
Padahal, dampak yang ditimbulkan akibat dari tindakan kekerasan seksual sangatlah besar bagi korban yang mengalaminya.
2. Cara berpikir yang tidak setara
Kekerasan seksual sesungguhnya terjadi dimulai dari adanya cara berpikir yang tidak setara sehingga menyebabkan salah satu pihak dijadikan objek seksual.
Korban kekerasan seksual adalah perempuan dan anak. Sedihnya, korban seringkali disalahkan dalam kasus tersebut.
Akibatnya korban takut untuk melaporkan apa yang terjadi dengan mereka.