Terlepas dari kejanggalan dalam kode, Iwan Banaran yakin bahwa ini bisa menjadi gebrakan baru dari Kawasaki.
Skuter ini diharapkan tidak hanya akan bersaing di pasar lokal, tetapi juga dapat menantang eksistensi skuter populer seperti Yamaha NMAX atau Honda PCX.
Dalam sejarahnya, Kawasaki telah memiliki kehadiran di segmen skuter dengan lini produk J Series, terutama di Eropa.
Produk-produk seperti J125 dan J300 telah mendapatkan reputasi yang baik di pasar internasional.
Namun, pertanyaannya, apakah skuter terbaru dengan kode AT ini akan menjadi pembeda di pasar Indonesia?
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah kemitraan Kawasaki dengan Kymco.
Sebelumnya, terungkap bahwa produk-produk J Series dari Kawasaki menggunakan mesin yang dikembangkan oleh Kymco.
Hal ini memunculkan pertanyaan apakah skuter dengan kode AT juga akan mengadopsi mesin dari Kymco.
Jika iya, apakah ini akan menjadi langkah strategis bagi Kawasaki? Meskipun bermitra dengan produsen lain untuk mesin, Kawasaki dapat tetap menghasilkan skuter yang menarik dan inovatif.
Hanya waktu yang akan menjawab apakah kemitraan ini akan membawa dampak positif bagi konsumen di Indonesia.
Terdapat spekulasi menarik mengenai korelasi antara kode AT dengan skuter listrik.
Kawasaki sudah memamerkan skuter listrik di pasar internasional, dan apakah kode AT dapat menjadi indikasi bahwa skuter listrik ini akan hadir di Indonesia?
Bocoran dari luar negeri menunjukkan bahwa Kawasaki memiliki model Ninja I1 dan Z I1 yang mencurigakan mirip dengan skuter listrik.
Jika skuter listrik ini meluncur di Indonesia, hal ini dapat menjadi langkah maju dalam mendukung tren kendaraan ramah lingkungan.
Meskipun terawangan ini belum tentu mencerminkan kebenaran, potensi peluncuran skuter revolusioner oleh Kawasaki Indonesia tetap tinggi.