Konstruksi mesin ini mirip dengan PCX 160, dengan stroke 60 mm, bore 55,5 mm, dan kompresi 12:1.
Output tenaga dan torsi Vario 160 adalah 15,1 HP pada 8.500 RPM dan 13,8 Nm pada 7.000 RPM.
Aerox 155, dengan mesin baru Blue Core berkapasitas 155 cc, SHC, 4 katup, bore 58 mm, stroke 58,7 mm, dan kompresi 11,6:1, menghasilkan tenaga maksimal 15,1 HP pada 8.000 RPM dan torsi puncak 13,9 Nm pada 6.500 RPM.
Mesin Aerox dilengkapi dengan teknologi VVA untuk distribusi bahan bakar yang lebih efisien, memberikan tenaga merata di seluruh rentang RPM.
Keduanya dilengkapi dengan ABS 1 channel, namun Vario 160 memiliki cakram belakang, sementara Aerox masih menggunakan tromol.
Fitur lainnya pada Vario 160 mencakup USB charger, stand switch, Smart Key System, uniback system, anti-theft alarm, dan instrumen full digital.
Di sisi lain, Aerox 155 menggunakan pencahayaan LED untuk headlamp dan stop lamp, panel instrumen full digital dengan MID (Multi Information Display), fitur Y-Connect untuk konektivitas smartphone melalui Bluetooth, stop and start system, smart motor generator, dan teknologi ESF.
Nah, dari ulasan singkat di atas, menurut kalian siapa yang keluar sebagai pemenang, Yamaha Aerox 155 VVA atau Honda Vario 160?***