Meskipun di awal peluncurannya penjualan Yamaha Jupiter MX tidak terlalu mencolok, Yamaha tidak menyerah begitu saja.
Mereka melakukan revisi menyeluruh dan mengubah namanya menjadi Yamaha MX King.
Motor ini tidak hanya sekadar tampil beda, tetapi juga menawarkan performa yang mengesankan.
Banyak pengguna yang memilih MX King karena mesinnya yang dikenal mudah di-tune atau dibor up.
Dengan beberapa perubahan pada bagian tertentu, MX King bisa meningkatkan power hingga 6,6 DK tanpa perlu melakukan bor up.
MX King menjadi incaran banyak pengguna yang suka melakukan modifikasi pada motor mereka.
Mesinnya yang dapat di-tune memberikan fleksibilitas untuk meningkatkan performa tanpa perlu melakukan bor up.
Pengguna dapat mengganti beberapa komponen seperti klep, ECU aftermarket, noken as, dan sebagainya untuk merasakan sensasi berkendara yang lebih bertenaga.
Meski ada biaya tambahan sekitar 5 jutaan untuk melakukan upgrade tersebut, banyak yang berpendapat bahwa hasilnya sebanding dengan kepuasan berkendara.
Meskipun Yamaha MX King menyajikan banyak keunggulan, tidak bisa dipungkiri bahwa transmisi 5-speed yang digunakan menimbulkan kontroversi.
Pertanyaan mengapa Yamaha tidak menggunakan transmisi 6-speed menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar motor.
Sebagian berpendapat bahwa dengan transmisi tambahan, MX King bisa memiliki rentang kecepatan yang lebih luas, memberikan pengendara pengalaman berkendara yang lebih baik.
Pilihan Yamaha untuk tetap menggunakan transmisi 5 speed pada MX King tidak terlepas dari pertimbangan biaya produksi.
Dengan menambahkan satu gigi tambahan, biaya produksi dan riset akan meningkat, yang kemungkinan tidak sebanding dengan peningkatan penjualan.
Yamaha mungkin memilih transmisi 5 speed untuk menjaga biaya produksi tetap efisien, tanpa mengorbankan keseimbangan performa dan keandalan.