MANADONESIA.COM - Sejak merebaknya isu tentang kerusakan rangka esaf, penjualan Honda mengalami penurunan signifikan.
Keraguan konsumen terhadap isu tersebut, yang meliputi potensi patah, keropos, dan karat, telah memengaruhi kepercayaan konsumen terhadap produk-produk Honda.
Terlebih, video-videonya yang memperlihatkan sasis Honda yang rapuh semakin menambah ketidakpastian konsumen.
Vario 160, pabrikan Honda, seakan menjadi bahan perbincangan dengan isu-isu tersebut.
Konsumen meragukan kualitas produk Honda, bahkan muncul pernyataan dari dealer Honda di Jakarta yang menyebutkan bahwa penjualan semua merek motor sedang turun hingga 80%, bukan hanya Honda, tetapi juga merek lain seperti Yamaha yang turut terdampak.
Namun, apakah isu ini benar-benar mempengaruhi penjualan motor Honda di Indonesia?
Sebuah bocoran dari dealer Honda di Jakarta menyebutkan bahwa penjualan semua merek motor turun 80% akibat isu tersebut, tidak hanya Honda, melainkan juga merek lain seperti Yamaha.
Video-videonya menunjukkan kerentanan rangka pada motor Yamaha, menambah ketidakpastian konsumen terhadap produk-produk sejenis.
Honda, sebagai respons terhadap situasi ini, dikabarkan sedang mempersiapkan motor baru yang akan menjadi pengganti Honda Beat.
Motor ini dikatakan tidak lagi menggunakan rangka esaf yang mudah patah dan berkarat.
Namun, pertanyaan muncul, seperti apa gambaran dari motor baru pengganti Honda Beat ini?
Belakangan ini, muncul sebuah motor matic Honda dengan desain mirip Honda Beat, namun dengan rangka yang lebih tangguh.
Motor ini memiliki dimensi 1830 mm x 770 mm x 1172 mm dan bobot 104 kg, ideal untuk mobilitas di perkotaan.