Manadonesia.com - Boros atau pengeluaran yang berlebihan sering kali dianggap hanya sebagai masalah keuangan, namun dalam kenyataannya, perilaku ini dapat memengaruhi kesehatan mental secara signifikan.
Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan belanja yang tidak terkontrol bisa memperburuk gangguan mental, seperti kecemasan, depresi, dan stres.
Dampak psikologis dari pengeluaran berlebihan, baik yang disebabkan oleh kebiasaan hidup konsumtif atau tekanan sosial, menjadi masalah yang semakin relevan di tengah dunia yang semakin materialistis.
Dampak Boros
Salah satu dampak terbesar dari boros adalah terjadinya utang yang menumpuk.
Ketika seseorang terus-menerus berbelanja lebih dari kemampuan mereka, utang yang dihasilkan bisa menyebabkan perasaan cemas yang berkelanjutan.
Menurut studi yang diterbitkan oleh Psychology Today, individu yang memiliki utang cenderung mengalami tingkat kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak memiliki utang.
Kecemasan ini sering kali dipicu oleh ketakutan akan masa depan finansial yang tidak pasti, dan khawatir tentang kemampuan untuk melunasi utang-utang tersebut.
Ketegangan mental yang timbul dari utang ini bisa berkembang menjadi gangguan kecemasan yang serius jika tidak diatasi dengan baik.
Boros juga dapat menyebabkan kerusakan pada rasa harga diri seseorang.
Dalam banyak budaya, terutama di negara-negara dengan ekonomi kapitalis, konsumerisme sering kali menjadi tolak ukur status sosial.
Banyak orang merasa tertekan untuk menghabiskan uang demi membeli barang-barang mewah atau mengikuti tren, meskipun mereka tidak mampu secara finansial.
Ini tidak hanya menciptakan kesenjangan finansial, tetapi juga berkontribusi pada masalah identitas.
Hubungan Boros dengan Masalah Kesehatan Mental
Sebuah artikel di The Guardian menyebutkan bahwa konsumsi yang didorong oleh ekspektasi sosial bisa menciptakan perasaan ketidakpuasan yang terus-menerus, dan dalam banyak kasus, perasaan ini bisa berkembang menjadi depresi.
Artikel Terkait
Anak Shin Tae Yong Marah Sang Ayah Dipecat, Jauh-jauh Hari Ternyata Sempat Ungkap Firasat Ini
Melihat Detail Penurunan Biaya Haji 2025: Perbandingan dari Tahun Lalu hingga Cerita Menag Soal Prabowo
Ditjen Imigrasi Gerebek 12 PSK WNA Bagian dari Jaringan Prostitusi Internasional
Capai Target PNBP 150%, Imigrasi Setor 9 Triliun ke Kas Negara
Alasan Mengapa Makan Bergizi Gratis di Kendari Masih Pakai Uang Pribadi Prabowo
Fakta Baru HMPV, Sama Seperti Covid-19 yang Tak Bisa Diobati, Begini Cara Mendiagnosisnya
Dear Penggemar Garuda: Mari Sambut Pelatih Baru dengan Legowo, Ini Alasan PSSI Cari Pengganti STY hingga Soal Penguasaan Ruang Ganti
Sebelumnya Tak Ingin Lagi Bahas STY, Kini Coach Justin Minta Penggemar Timnas Indonesia Move On ke Kluivert
Akibat Tergoda Rp4,67 Miliar, Tersangka Kasus Suap Ronald Tannur Diamuk Istrinya: Saldo ATM Keluarga Nol Rupiah, Pak!
Anwar Usman Dilarikan ke RS hingga Bikin Hakim MK ‘Selang-Seling’ Jalani Sidang Sengketa Pilkada 2024