Perasaan bahwa diri mereka tidak cukup baik atau tidak memenuhi standar sosial dapat menyebabkan masalah kesehatan mental lebih lanjut.
Sementara itu, pengeluaran yang berlebihan juga dapat merusak hubungan interpersonal.
Ketika seseorang berbohong atau menyembunyikan pengeluarannya dari pasangan atau keluarga, hal ini dapat merusak kepercayaan dan menciptakan ketegangan dalam hubungan.
Banyak orang yang cemas tentang bagaimana orang lain akan menilai kebiasaan belanja mereka, dan ini sering menyebabkan perasaan malu.
Ketegangan emosional ini bisa memperburuk perasaan cemas dan bahkan menyebabkan isolasi sosial, yang merupakan faktor risiko bagi gangguan mental.
Penelitian yang diterbitkan di The Journal of Consumer Research menemukan bahwa orang-orang yang terjebak dalam kebiasaan konsumtif sering kali mengandalkan belanja impulsif sebagai cara untuk mengatasi stres atau perasaan negatif, yang hanya memberikan kepuasan sementara, tetapi memperburuk kondisi emosional mereka dalam jangka panjang.
Selain dampak langsung pada kesehatan mental, boros juga dapat memperburuk masalah keuangan seseorang, menciptakan lingkaran setan yang sulit diputus.
Semakin banyak utang yang terakumulasi, semakin besar kecemasan yang dirasakan, yang semakin memperburuk kondisi mental individu.
Sebuah laporan dari American Psychological Association menyatakan bahwa masalah keuangan adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan stres pada individu dewasa, yang kemudian dapat mengarah pada gangguan mental seperti depresi.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, boros tidak hanya berdampak buruk pada kondisi keuangan individu, tetapi juga memiliki konsekuensi serius pada kesehatan mental.
Pengelolaan keuangan yang bijak dan kesadaran akan dampak psikologis dari belanja berlebihan sangat penting untuk menghindari masalah mental yang lebih besar.
Memahami pentingnya hidup sesuai dengan kemampuan finansial, mengurangi pembelian impulsif, dan jika perlu, mencari bantuan profesional untuk mengatasi kecemasan dan stres terkait pengeluaran bisa sangat membantu dalam menjaga kesejahteraan mental.
Artikel Terkait
Anak Shin Tae Yong Marah Sang Ayah Dipecat, Jauh-jauh Hari Ternyata Sempat Ungkap Firasat Ini
Melihat Detail Penurunan Biaya Haji 2025: Perbandingan dari Tahun Lalu hingga Cerita Menag Soal Prabowo
Ditjen Imigrasi Gerebek 12 PSK WNA Bagian dari Jaringan Prostitusi Internasional
Capai Target PNBP 150%, Imigrasi Setor 9 Triliun ke Kas Negara
Alasan Mengapa Makan Bergizi Gratis di Kendari Masih Pakai Uang Pribadi Prabowo
Fakta Baru HMPV, Sama Seperti Covid-19 yang Tak Bisa Diobati, Begini Cara Mendiagnosisnya
Dear Penggemar Garuda: Mari Sambut Pelatih Baru dengan Legowo, Ini Alasan PSSI Cari Pengganti STY hingga Soal Penguasaan Ruang Ganti
Sebelumnya Tak Ingin Lagi Bahas STY, Kini Coach Justin Minta Penggemar Timnas Indonesia Move On ke Kluivert
Akibat Tergoda Rp4,67 Miliar, Tersangka Kasus Suap Ronald Tannur Diamuk Istrinya: Saldo ATM Keluarga Nol Rupiah, Pak!
Anwar Usman Dilarikan ke RS hingga Bikin Hakim MK ‘Selang-Seling’ Jalani Sidang Sengketa Pilkada 2024