Manadonesia.com - Ratu Camilla dikabarkan merasa posisinya mulai terancam seiring dengan semakin kuatnya pengaruh Kate Middleton dalam Kerajaan Inggris.
Sejak menikah dengan Pangeran William pada tahun 2011, Kate kini semakin menonjol, bersama suaminya, sebagai simbol masa depan Kerajaan Inggris.
Posisinya yang semakin kuat ini turut berkontribusi pada ketegangan internal dalam keluarga kerajaan.
Keputusan Raja Charles III yang Menguntungkan Kate
Kate Middleton baru-baru ini mendapatkan peran yang lebih besar dalam kerajaan dari Raja Charles III.
Menurut laporan, Charles memberikan lebih banyak kekuasaan dan tanggung jawab kepada Kate, mengukuhkan posisinya sebagai wajah baru yang segar dan relevan bagi monarki Inggris di mata publik.
Langkah ini muncul setelah serangkaian tantangan yang dihadapi keluarga kerajaan, termasuk skandal Pangeran Andrew dan absennya beberapa anggota senior karena masalah kesehatan.
Seperti dilansir dari The News pada Senin 27 Januari 2025, seorang sumber menyebutkan bahwa Kate sudah pulih dari sakitnya dan menjadi wajah masa depan kerajaan.
“Kate telah pulih dari perawatan panjangnya tahun lalu dan kini lebih kuat dari sebelumnya. Keluarga kerajaan memutuskan untuk menjadikannya wajah masa depan monarki,” tulis The News.
Bahkan, sebagai bentuk penghormatan, Charles memberikan surat perintah kerajaan kepada menantunya, sebuah langkah simbolis yang hanya diberikan kepada anggota kerajaan dengan peran strategis.
Reaksi Camilla: Meningkatkan Tugas Kerajaan
Namun, keputusan ini tampaknya memicu reaksi dari Camilla.
Ratu Inggris yang berusia 77 tahun itu berusaha menunjukkan pengaruhnya dengan mengambil lebih banyak tugas kerajaan.
Dalam seminggu terakhir, Camilla tampil dalam lima acara resmi, mencoba untuk menandingi perhatian yang didapatkan Kate.
Meskipun begitu, upaya Camilla tampaknya belum mampu menggeser popularitas Kate yang semakin menguat.