Hasil autopsi menunjukkan, anak tersebut memang meninggal karena heatstroke dengan kondisi tubuh terdehidrasi dan paru-parunya sudah menciut.
Menurut keterangan orang tua korban, awalnya bayi tersebut badannya lemas dan dingin.
Lalu dibawa ke rumah sakit, tapi dokter di ID hanya bisa meresepkan obat dan meminta keluarga membawanya pulang.
Awalnya, orang tua korban meminta agar anaknya dirawat inap saja karena kondisinya sudah sangat lemas.
Sementara orang tua dari anak laki-laki berusia 11 tahun yang turut jadi korban ini mengungkap bahwa buah hatinya meninggal akibat heatstroke.
Menurut orang tua korban bocah 11 tahun ini, Dokter mengatakan ginjal dan hatinya terbakar dan isinya sudah kosong.
Bahkan ujar sang ibu dari korban, air dan darah dalam tubuhnya sudah kering.
Menurut laporan Badan Meteorologi Malaysia, pada 24 April sejumlah wilayah di negara tersebut memang kondisi panasnya dalam kategori siaga 1.
Heatstroke atau serangan panas sendiri umumnya terjadi saat suhu tubuh mencapai lebih dari 40 derajat celcius.
Adapun gejalanya meliputi demam tinggi, jantung berdebar, pernapasan cepat, pusing, mual, kejang, hingga sebabkan pingsan.
Diharapkan kepada orang tua agar berhati-hati terutama yang mempunyai balita karena panas mencekik akhir-kahir ini sudah semakin memprihatikan dan mulai memakan korban.***