Meski Spek Canggih dan Harga Terjangkau, Xiaomi Pad 6 Pro Punya Beberapa Kekurangan Seperti ini

MANADONESIA.COM - MIUI pada Xiaomi Pad 6 Pro telah mengalami perbaikan seiring berjalannya waktu sebagaimana halnya pada ponsel Xiaomi, meskipun penggunaan tablet memberikan konteks yang berbeda.

Namun, MIUI 14 untuk Xiaomi Pad 6 Pro masih membutuhkan peningkatan optimalisasi yang berkelanjutan.

Secara visual, perubahan pada Xiaomi Pad 6 Pro sangat signifikan. Saat mengakses aplikasi dan melakukan peralihan antar aplikasi, responsivitasnya jauh lebih baik daripada versi sebelumnya.

Meskipun demikian, animasi pada MIUI di perangkat lain dari Xiaomi masih tertinggal.

Dalam hal multitasking, Xiaomi Pad 6 Pro memungkinkan pengguna untuk membuat jendela multitasking dengan menggunakan tiga jari dari tepi layar, yang lebih efisien daripada metode sebelumnya dengan menyeret aplikasi dari Dock.

Baca Juga: Perbandingan Kecepatan Antara Honda Stylo 160 dan Yamaha Nmax 155: Mana yang Lebih Cepat?

Perbaikan spesifikasi pada Xiaomi Pad 6 Pro patut diapresiasi, namun, penggunaan layar besar belum dioptimalkan sepenuhnya oleh Xiaomi.

Terdapat kekurangan dalam integrasi pusat pemberitahuan dan pusat kontrol, yang mengakibatkan sebagian layar terbuang saat digesek ke bawah dari atas layar.

Kemudahan penggunaan juga terganggu oleh masalah folder besar di layar utama, yang seharusnya bisa menampung folder 3X3, namun hanya bisa menampung folder 2X2.

Pengguna juga tidak dapat mengakses aplikasi lain dalam folder dengan menggesek folder, melainkan harus membuka halaman sekunder terlebih dahulu.

Masalah lainnya termasuk navigasi dasar yang masih belum optimal, seperti penggunaan interaksi untuk kembali ke layar utama atau memanggil Dock.

Bahkan setelah dua tahun, Xiaomi belum memperbaiki penataan tombol volume yang sesuai dengan orientasi perangkat.

Secara keseluruhan, Xiaomi Pad 6 Pro mungkin merupakan tablet game Android terbaik dan paling terjangkau, namun kurang cocok untuk kegiatan efisien seperti studi atau kreativitas karena masih memiliki ruang besar untuk peningkatan perangkat lunak.

Hal ini menimbulkan keraguan apakah Xiaomi benar-benar serius dalam mengembangkan tabletnya.