Seri ketiga ini menggunakan lapisan keramik pada casing-nya, dengan tampilan glossy dan ketahanan air hingga 5 ATM.
Namun, saya sarankan untuk tidak digunakan berenang atau menyelam karena ada lubang speaker dan mic. Fitur panggilan Bluetooth juga tersedia, dan saya tes dengan Samsung A-series, bisa dipakai untuk panggilan WhatsApp.
Layar smartwatch ini sangat smooth, dengan refresh rate 60Hz. Panel AMOLED-nya mendukung always-on display (AOD).
Pilihan tampilan AOD juga banyak, dan ada opsi "angkat tangan untuk menampilkan AOD". Fitur tap-to-wake tidak tersedia, tapi ada raise-to-wake untuk menyalakan watch face utama.
Kecerahan layar bisa otomatis menyesuaikan, dengan brightness mencapai 1000 nits—terang banget! Crown pada smartwatch ini bisa digunakan untuk mengatur kecerahan, dan ada haptic feedback saat diputar. Layar bisa mati otomatis setelah 30 detik.
Baca Juga: Paling Ngebut! Review POCO F6 Setelah 2 Bulan Pemakaian, Gak Salah Dilabeli Flagship Killer 2024
Watch face bawaannya nggak terlalu banyak, tapi dari aplikasi Mi BroFit, tersedia lebih banyak pilihan watch face yang bisa didownload.
Layarnya AMOLED dengan resolusi tinggi, dan bisa menyimpan lebih dari satu watch face. Kualitas speaker juga bagus, suaranya jernih, tidak cempreng. Ada fitur "sentuh dan suara" yang mengatur volume serta nada dering.
Tombol atas digunakan untuk masuk ke menu utama, dan penghitungan heart rate berlangsung cepat dan dinamis. Fitur lain seperti SpO2, data tidur, cuaca, tekanan udara, hingga musik Bluetooth tersedia. Musik bisa diatur volumenya dan tampaknya bisa disimpan di dalam smartwatch ini.
Ada juga fitur alarm, jam dunia, kesehatan perempuan (disinkronkan dengan aplikasi), kompas, barometer, altimeter, dan timer. Fitur keren lainnya adalah kemampuan untuk mengeringkan air dari smartwatch.
Smartwatch ini juga punya NFC dan beberapa pilihan tampilan antarmuka. Untuk sistem GPS, sudah menggunakan lima satelit untuk positioning, meskipun saya tes di dalam ruangan butuh waktu lebih lama untuk mengunci sinyal. Namun, di luar ruangan, GPS bekerja lebih baik.
Untuk kapasitas baterai, smartwatch ini memiliki 350mAh. Setelah pemakaian tiga hari, daya baterai turun sekitar 30%, dengan catatan AOD kadang aktif kadang tidak, serta brightness manual.
Baca Juga: POCO F6 Series Indonesia: 20 Tips dan Fitur Tersembunyi yang Wajib Kamu Coba!
Smartwatch ini jarang terhubung ke smartphone, hanya sesekali.
Dimensi smartwatch ini terbilang besar, dengan ketebalan di tengah mencapai hampir 14mm, dan lebar case 44mm.
Artikel Terkait
Review POCO F6 Indonesia: Update Hyper OS 1.0.2 Anti Limit, Tapi Makin Panas? Perbaikan Bug Terbaru?
Huawei Watch Fit 3 Indonesia: 4 Fitur Terbaru Smartwatch Huawei Setelah Update Firmware Harmony OS, Lebih Bagus?
Google Pixel 9 Series 2024: Spesifikasi dan Finishing Mirip iPhone, Kualitasnya Wajib Dicoba!
Cari Jam Tangan Pintar? Intip 6 Rekomendasi Smartwatch Running Terbaik Harga di Bawah 1 Jutaan Tahun 2024
Review POCO F6 Series Indonesia: Meski Spesifikasi Tinggi, Kamera Bening, Tapi Kok Banyak Bug?
Bukan iPhone 15, iPhone ini Keluaran Apple Yang Paling Awet Dipakai! Kualitas Kamera, Spesifikasi, Hingga Baterai Tahan Lama
POCO F6 Series Indonesia: 20 Tips dan Fitur Tersembunyi yang Wajib Kamu Coba!
Paling Ngebut! Review POCO F6 Setelah 2 Bulan Pemakaian, Gak Salah Dilabeli Flagship Killer 2024
Review POCO F6: Test Gaming, Test Suhu Outdoor, Cepat Panas dan Lelet? Mending POCO X6 Pro Aja?
Review Xiaomi 14 Setelah 3 Bulan Pemakaian: Seperti Apa Performanya Setelah Berselancar Dengan HyperOS 14?