Review Xiaomi Redmi Pad: Tablet Hebat Dengan Satu Kelemahan Besar, Apa Itu?

Namun, Xiaomi Pad 5 hingga iPad 9 dan iPad 10 lebih kuat. Hasilnya juga terlihat sama pada tes 3D Mark Wild Life yang hanya menguji performa grafis.

Dalam kehidupan nyata, performa grafisnya sangat solid. Game seperti PUBG Mobile berjalan dengan baik saat Anda menyetel grafik ke HD.

Anda tidak dapat memilih setelan yang lebih tinggi. Sayangnya Fortnite tidak didukung.

Asphalt 9 didukung, dan grafiknya terlihat oke, tetapi Anda harus sedikit menurunkan pengaturan agar berjalan lancar.

Jika tidak, gagap dapat terlihat sesekali. Itu tidak berlaku untuk Alto Odyssey, game ini berjalan dengan fantastis, sangat lancar dan juga terlihat hebat.

Dan sekarang kita sampai pada kelemahan besar dari Redmi Pad.

Aplikasi tunggal seperti Chrome, YouTube, Microsoft Office, dan bahkan Adobe Lightroom berjalan cukup baik.

Namun, multitasking adalah bencana. Bahkan, Anda bahkan tidak bisa membuka dua aplikasi berdampingan pada versi RAM 3GB.
Benar sekali, Xiaomi telah menonaktifkan mode multi-window pada varian ini.

Ini cukup memalukan, karena sedikit multitasking biasanya merupakan sesuatu yang bahkan dapat dilakukan oleh tablet yang lemah.

Seharusnya tidak menjadi masalah untuk membuka Microsoft Word dan Chrome secara bersamaan.

Xiaomi mungkin hanya ingin Anda menghabiskan lebih banyak uang untuk versi RAM 4GB.

YouTube terus berjalan di latar belakang, terutama saat beralih ke audio saja.

Sesekali Lightroom mulai gagap. Namun, cepat atau lambat, YouTube mogok atau ditutup di latar belakang. Ya, RAM 3GB memang terbilang kecil untuk hal ini.

Jadi, ingat ini. Jika Anda membutuhkan multitasking dan terutama tampilan multi-window, maka Anda harus memilih setidaknya versi dengan RAM 4GB.

Xiaomi melakukan segalanya dengan benar dengan desainnya. Sepertinya tablet biasa dengan casing logam, karena memang begitu.