MANADONESIA.COM - Dalam perkembangan terakhir, Twitter telah menerapkan fitur baru yang mengharuskan pengguna masuk ke akun mereka untuk melihat tweet.
Sebelumnya, siapapun bisa dengan bebas mengakses tweet tanpa perlu akun.
Perubahan tersebut menimbulkan pertanyaan di kalangan pengguna Twitter dan penggemar teknologi, karena perusahaan belum secara resmi mengomentari pembaruan ini.
Strategi yang Disengaja atau Kesalahan Sementara? Mengungkap Motif Twitter
Baca Juga: Begini Kondisi Terkini Rebecca Klopper Pasca Beredarnya Video Asusila Berdurasi 47 Detik di Twitter
Sementara beberapa berspekulasi bahwa ini mungkin kesalahan sementara, yang lain percaya itu bisa menjadi langkah yang disengaja untuk mendorong lebih banyak orang membuat akun di platform.
Twitter telah berupaya memperluas basis penggunanya, dan persyaratan ini dapat dilihat sebagai strategi untuk mengubah pengamat pasif menjadi peserta aktif.
Namun, perubahan ini berpotensi memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan untuk Twitter.
Baca Juga: Viral! Video Asusila Rebecca Klopper, Pacar Fadly Faisal itu Beredar Luas di Twitter
Jika tweet tidak lagi dapat diakses publik, hal itu dapat memengaruhi visibilitas situs di mesin telusur, yang berpotensi menyebabkan penurunan lalu lintas organik dari platform seperti Google .
Selain itu, perubahan ini telah menemui beberapa gangguan dari pengguna yang lebih menyukai kemudahan akses sebelumnya.
Perlu dicatat bahwa keterlibatan Elon Musk baru-baru ini, meskipun bukan lagi CEO, dalam operasi Twitter dapat menjadi faktor penyebab perubahan ini.
Musk sebelumnya telah menyatakan keprihatinan tentang alat AI yang mencari Twitter dan mengkritik perusahaan yang menggunakan data Twitter tanpa izin.
Baca Juga: Elon Musk Dirikan Perusahaan AI 'TruthGPT' Si Pencari Kebenaran, ChatGPT Kalah?
Saat CEO baru Twitter , Linda Yaccarino, mengambil alih perannya, platform tersebut terus mengalami kesalahan teknis.