Begini Analisis Pakar Media Sosial terhadap Dewi Persik dan Ketua RT Soal Kontroversi Sapi Kurban

MANADONESIA.COM - Perayaan hari raya kurban tahun ini diwarnai dengan perselisihan yang mengemuka antara pedangdut Dewi Persik dengan seorang ketua RT 06, di Cilandak Jakarta, soal sapi kurban yang dititipkan di Masjid Babul Khairat.

Sorotan Masyarakat berawal dari unggahan Dewi Persik ke Instagram pribadinya @dewipersik9 soal kekesalannya terkait hewan kurban yang akan disalurkan.

Dalam video itu mantan istri Saiful Jamil ini mengungkapkan kekesalannya pada seorang ketua RT di kawasan Cilandak Barat Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Namun belakangan DP demikian sapaan akrab Dewi Persik mengakui bahwa perselisihan ini terjadi akibat kesalahpahaman.

Baca Juga: GAK ADA OBAT! 5 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Anti Getar Buat Perekaman Video, Cocok Untuk Konten Kreator

Kesalahan tersebut terungkap dalam mediasi buntu yang difasilitasi Polsek Cilandak dan kecamatan dengan melibatkan pihak Dewi Persik dan RT 06.

Masalahnya, cerita versi DP itu kadang viral di media sosial dan Ketua RT 06 seakan menjadi pihak yang tertuduh.

Bisakah Dewi Persik dipidanakan dalam kasus ini?

Pelajaran apa yang bisa dipetik dari kasus curhatan DP di media sosial yang tanpa verifikasi terlebih dahulu.

Sapi kurban Dewi Persik nampaknya bikin pusing warga telah ramai di Indonesia.

Dewi Persik dan polemik di belakangnya sangat ramai, hal tersebut membuat Astra Maya, Pakar Media Sosial angkat bicara.

Maya mengatakan apakah polemik Dewi Persik dan ketua RT tersebut menjadi perbincang di suatu platform medsos atau hanya menjadi perbincangan di satu platform saja.

Baca Juga: Form Generasi Muda Ternate Baru Gelar Liga Badminton Sinar Pelita Part III, ini Grup dan Jadwal Pertandingan

"Ternyata untuk kasus sapi Mbak Dewi Persik ini yang awalnya di IG, kemudian dia masuk ke platform lain dan sebagian Facebook juga cukup viral dan menjadi perbincangan di mana-mana," ujar Maya.