Viral Kasus KDRT Venna Melinda Dan Lesti Kejora, Ini Kata Psikolog

photo author
- Selasa, 10 Januari 2023 | 13:28 WIB
Foto tangkap layar YouTube Alat Kesehatan ID
Foto tangkap layar YouTube Alat Kesehatan ID

Karena biasanya perilaku kekerasan tersebut biasanya akan terus berulang saat berumah tangga nantinya, namun bisa saja berubah, tergantung komunikasi yang baik dengan pasangan.

Psikolog Bagus H. Hadi, S.Psi., M. Psi., mengungkapkan kekerasan fisik dan mental dalam rumah tangga biasanya terjadi karena kurangnya komunikasi antar pasangan.

Selain kekerasan fisik, ternyata 'omelan istri' juga bisa saja masuk dalam kategori kekerasan secara mental.

Psikolog Bagus H. Hadi, S.Psi., M. Psi., mengungkap, KDRT terjadi ketika ada hal-hal yang merugikan terkait dengan yaitu kekerasan, membuat kita tidak nyaman secara fisik dan juga secara mental, yang akhirnya membuat kita merasa tidak baik-baik saja

Jadi, terjadinya kekerasan fisik atau mental dalam rumah tangga, bukan hanya kesalahan satu pihak saja, namun erat kaitannya dengan kedua belah pihak.

"Keduanya bisa saja salah, karena terjadinya tindak kekerasan tersebut, pasti ada salah satu pihak yang memberikan umpan, sehingga menimbulkan emosi hingga akhirnya terjadi kekerasan dalam rumah tangga," ucap psikolog Bagus H. Hadi, S.Psi., M. Psi.,.

Dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sendiri, mempunyai efek yang bahaya untuk psikis korban kedepannya.

Karena biasanya korban yang sudah mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), otak akan menyimpan memori-memori yang tidak menyenangkan itu.

Kemudian informasi memori tidak menyenangkan itu akan diterima oleh otak dan mengendap di otak.

Sehingga jika kedepannya ada lagi peristiwa yang bisa menjadi pemicu kekerasan, sang korban akan mengalami hiduo yang tidak nyaman.

Ketidaknyamanan itu dapat menimbulkan rasa cemas, rasa takut karena adanya luka-luka masa lalu yang tidak selesai.

Dilihat dari kasus KDRT yang dialami Lesti Kejora, banyak masyarakat yang menyayangkan kejadian tersebut, karena Lesti kembali dalam pelukan sang suami yang sudah menyakitinya.

Namun dilihat dari sisi psikologis, psikolog Bagus H. Hadi, S.Psi., M. Psi., menerangkan orang yang pernah melakukan KDRT bisa saja berubah.

Karena setiap orang pasti punya kemampuan untuk bisa merubah sikapnya, membiasakan dirinya ke perilaku yang baru, karena sifat manusia cenderung dinamis.

Terjadinya kasus yang dialami Venna Melinda dan Lesti Kejora, dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Sumber: YouTube

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X