Gus Baha Angkat Bicara Tentang Khilafah Yang Perlu Direnungkan, Berikut Penjelasannya

photo author
- Senin, 27 Februari 2023 | 13:11 WIB
Gus Baha Angkat Bicara Tentang Khilafah Yang Perlu Direnungkan, Berikut Penjelasannya (YouTube Narasi)
Gus Baha Angkat Bicara Tentang Khilafah Yang Perlu Direnungkan, Berikut Penjelasannya (YouTube Narasi)

MANADONESIA.COM - Indonesia dalam beberapa tahun terakhir sangat sensitif dengan isu khilafah.

Gus Baha punya penjelasan tersendiri tentang khilafah akhir zaman ini. Intinya, kalau ikut tafsir semacam ini, jangan tergesa-gesa.

Lalu, bagaimana penjelasan Gus Baha tentang khilafah? perbincangan tentang khilafah kembali ramai di Indonesia sesaat setelah peluncuran film “Jejak Khilafah di Nusantara.” Sebenarnya bukan hanya setelah, tetapi sebelum film itu diputar secara virtual pun sudah ramai.

Ya, tentu ramai karena menuai banyak kritikan, karena tak sedikit orang yang meyakini bahwa cerita dalam film tersebut menyalahi kebenaran sejarah yang ada.

Baca Juga: Sholat Dhuha Itu Cukup Sebulan Sekali! Jangan Tiap Hari, Penjelasan Gus Baha Soal Etika dalam Beribadah

Yaitu dengan tidak ditemukannya bukti sejarah otentiknya. Hingga puncaknya, ketika Film tersebut diblokir saat sedang diputar secara langsung di Youtube.

Berbicara tentang khilafah, dalil yang biasa digunakan untuk memaksakan segera berdirinya khilafah ialah firman Allah dalam Al-Qur’an surah An-Nur 24 ayat 55.

Dilansir dari laman YouTube Ngaji Gus Baha, 27 Februari 2023, Gus Baha memberikan penjelasan bahwa, makna khilafah ialah kepemimpinan.

Atau bisa diartikan dengan pergantian, yaitu Si A digantikan Si B, kemudian Si B digantikan Si C, dan seterusnya.

Ketika ditelusuri dalam berbagai kitab tafsir, para ahli tafsir sejatinya memberikan penafsiran beragam terkait janji Allah itu.

Ada yang menyatakan bahwa janji itu sudah tunai ketika Fathu Makkah, ada juga yang mengatakan bahwa khilafah ala minhajin nubuwwah sebagaimana yang dijanjikan Allah itu sudah tunai pada masa Nabi Muhammad SAW, serta khulafaur rasyidin.

Baca Juga: Gus Baha, Yaya Toure dan Para Kiai yang Menggandrungi Sepak Bola

Dalam kitab Tafsir Mafatih al-Ghaib misalnya, Imam Ar-Razi menyebutkan bahwa janji tentang ekspansi Islam itu tunai hingga pada masa pemerintahan Sayyidina Utsman bin Affan saja.

Berbeda dengan penafsiran Sa’id Hawa tokoh penting dalam Ikhwanul Muslimin, dalam Asasut Tafsir, yang menyebutkan bahwa janji Allah terkait ekspansi Islam ini akan berlangsung hingga semua orang memeluk agama Islam.

Hingga benar-benar orang mukmin menempati pucuk pimpinan di seluruh dunia, sebagaimana yang disebutkan dalam Tafsir Wasith.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Sumber: YouTube

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X