GAWAT! Melakukan Hal Ini Saat Ramadhan, Pahala Hilang Sekejap dan Allah Akan Jadikan Penghuni Pertama Neraka

MANADONESIA.COM – Bulan Ramadhan tentu menjadi kesempatan bagi setiap umat Muslim untuk mendulang pahala sebanyak-banyaknya.

Sebagai bulan yang penuh dengan rahmat, melakukan amalan di waktu Ramadhan tentu tujuannya untuk mendapat pahala, bukan malah lebih dekat dengan neraka.

Namun bagaimana jika selama Ramadhan, ternyata kita tanpa sadar justru melakukan perbuatan yang membuat pahala hilang dalam sekejap?

Baca Juga: Ramadhan Sebentar Lagi, Syekh Ali Jaber: Segera Lunasi Hutang Puasa Terdahulu!

Gawatnya lagi, Allah bahkan akan menjadikan kita penghuni pertama neraka, tanpa melihat amal kebaikan yang pernah dilakukan, akibat perbuatan tersebut.

Kenapa bisa begitu?

Dalam sebuah video yang diunggah akun TikTok @delandawry, ada sebuah perbuatan yang sangat diharamkan untuk dilakukan oleh pria maupun wanita.

Karena perbuatan ini tidak hanya membuat pahala sebesar gunung lenyap seketika, namun juga akan membuat pelakunya menjadi penghuni pertama.

Setiap mereka yang terjerumus dalam tindakan tersebut, tidak akan mendapat perhatian dari Allah saat hari kiamat nanti.

Baca Juga: Ini Doa Terhindar Dari Syirik Dan Selamat Dari Ancaman Kekal Abadi di Neraka

Hal ini sesuai dengan yang diriwayatkan dalam hadits Al-Baihaqi berikut ini :

سَبْعَةٌ لَا يَنْظُرُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَلَا يُزَكِّيهِمْ، وَلَا يَجْمَعُهُمْ مَعَ الْعَالَمِينَ، يُدْخِلُهُمُ النَّارَ أَوَّلَ الدَّاخِلِينَ إِلَّا أَنْ يَتُوبُوا، إِلَّا أَنْ يَتُوبُوا، إِلَّا أَنْ يَتُوبُوا، فَمَنْ تَابَ تَابَ اللهُ عَلَيْهِ النَّاكِحُ يَدَهُ

“Ada tujuh golongan yang tidak akan dilihat (diperhatikan) Allah pada hari Kiamat, tidak akan dibersihkan, juga tidak akan dikumpulkan dengan makhluk-makhluk lain. bahkan mereka akan dimasukkan pertama kali ke neraka, kecuali jika mereka bertaubat, kecuali jika mereka bertaubat, kecuali jika mereka bertaubat. Siapa saja yang bertaubat, Allah akan menerima taubatnya. Satu dari tujuh golongan itu adalah orang yang menikah dengan tangannya (onani).” (Al-Baihaqi Syu’ab Al-Iman, Jilid 7, Hal. 329)