Lalu kemudian pada bulan Syaban tahun ke dua Hijriah, turunlah perintah untuk memindahkan kiblat ke arah Ka'bah.
Ada beberapa hal yang membuat Rasulullah tidak nyaman berkiblat di Baitul Maqdis di Palestina.
Baca Juga: Ramadhan 2023 Tak Lama Lagi, Inilah Amalan Rahasia Rasulullah Kata Ustad Adi Hidayat
Selain karena orang-orang Yahudi menganggap agama Islam sama dengan Yahudi, dan mengatakan Islam hanya ikut-ikutan agama Yahudi.
Hal yang membuat Rasulullah sangat ingin memindahkan kiblat ke Ka'bah adalah, karena Ka'bah juga merupakan Kiblatnya Nabi Ibrahim Alaihissalam.
Lalu hal lainnya adalah, jika Kiblat menghadap Ka'bah, maka orang-orang Arab akan lebih tertarik masuk kedalam agama Islam.
Para sahabat mengisahkan, ketika masih berkiblat di Masjidil Aqsa, setelah sholat, Rasulullah selalu menengadah ke arah langit, berharap turun perintah untuk memindahkan kiblat ke Ka'bah.
Setelah 17 bulan lamanya, barulah turun perintah untuk memindahkan kiblat ke Kabah hingga sampai saat ini.
Perintah pemindahan kiblat dari Al Aqsa ke Masjidil Haram, tertuang dalam surah Al-Baqarah ayat 144 sebagai berikut.
"Kami melihat wajahmu (Muhammad), sering menengadah ke langit, maka akan kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi, maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram, dan dimana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu," QS Al-Baqarah ayat 144.
Ayat tersebut turun di Bulan Syaban, ketika Rasulullah sedang melakukan sholat Dzuhur di Baitul Maqdis.
Wahyu perpindahan kiblat dari Masjid Al-Aqsa ke Masjidil Haram adalah hal yang sangat ditunggu oleh Rasulullah.
Hal ini membuat Rasulullah sangat senang, karena harapannya telah dikabulkan oleh Allah.
Dikisahkan, ketika Rasulullah melakukan sholat Ashar bersama para sahabat, lalu turun ayat perintah memindahkan arah kiblat, maka Rasulullah menghentikan sholat sejenak dan berputar 180° ke arah Baitullah, hingga para jamaah harus berjalan memutar untuk tetap berada di belakang Rasulullah.
Hingga kini, masjid yang menjadi saksi sejarah perpindahan arah kiblat ini, disebut dengan Masjid Kiblatain, atau masjid dua kiblat.
Artikel Terkait
Hukum Menahan Gaji dan Hak Pekerja, Ustadz Abdul Somad: Berikan Upah Mereka Sebelum Kering Keringatnya
Doa Tanpa Bahasa Arab Apakah Akan Diterima? Syekh Ali Jabehr Membeberkan Penjelasannya
Ternyata Ini Sedekah Terbaik Seorang Muslim di Bulan Ramadhan, Ustadz Abdul Somad: Mulai yang Dekat Dulu
7 Surah Pendek yang Dapat Dibacakan dalam Sholat untuk Menambah Kekhusyukan dan Kedamaian
Kumpulan Kata-Kata Indah Sambut Bulan Ramadhan 1444 H: Renungkan Keberkahan dan Kehidupan yang Lebih Bermakna