Ibnu Katsir berkata, “Maksudnya adalah orang yang beramal dengan ikhlas hanya untuk Allah Ta`ala, maka ia beramal dengan penuh keimanan dan berharap pahala dari Tuhannya.”
Dengan demikian, Islam adalah mengikhlaskan tujuan dan amalan hanya untuk Allah.
Sedangkan Ihsan adalah meniti jalan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan mengikuti sunnahnya.
Adapun orang yang beramal tidak karena Allah Ta’ala, maka Allah menceritakan tentang mereka dalam Al-Qur`an,
وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا
“Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan.” (QS. Al-Furqaan : 23).
Maksudnya adalah amalan yang tidak sesuai dengan Sunnah atau dengan amalan tersebut seseorang berharap selain kepada Allah Ta’ala.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallah Anhu sebuah hadits secara marfu,
قَالَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ، مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيْهِ مَعِيْ غَيْرِيْ تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ
“Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman, “Aku tidak membutuhkan sekutu dan kesyirikan. Barangsiapa yang mengerjakan suatu amalan yang dicampuri dengan kesyirikan kepada-Ku, maka Aku akan meninggalkannya bersama kesyirikannya.” (HR. Muslim).
Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam bersabda,
مَنْ صَلَّى يُرَائِى فَقَدْ أَشْرَكَ، وَمَنْ صَامَ يُرَائِى فَقَدْ أَشْرَكَ، وَمَنْ تَصَدَّقَ يُرَائِى فَقَدْ أَشْرَكَ
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat untuk dilihat orang maka ia telah berbuat syirik, dan barangsiapa yang berpuasa untuk dilihat orang maka ia telah berbuat syirik, dan barangsiapa yang bersedekah untuk dilihat orang maka ia telah berbuat syirik.” (HR. Ahmad).
Diriwayatkan dari Umar bin Khathab, dia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu aliaihi wa Sallam bersabda,
إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Artikel Terkait
Materi Kultum Ramadhan 2023: Delapan Kiat Menuju Husnul Khatimah
Penting untuk Disimak! Kultum Ramadhan 2023 Tentang Membentuk Kepribadian Pemimpin
Ulama Pembina Umat, Materi Kultum Ramadhan 2023 Cocok Dibawakan Sebelum Buka Puasa
Teks Kultum Ramadhan 2023, Judul: Konsep Ukhuwah Islamiyah, BARAKALLAH!
Doa Hari Ke-10 Hingga 12 Puasa Ramadhan 2023, Semoga Allah Tanamkan Kebencian di Hati Kita Terhadap Kemaksiata
Kajian Ramadhan 2023: Bagaimana Tata Cara Sholat Ketika dalam Perjalanan?
Kajian Ramadhan 2023: Bagaimana Tata Cara Sholat yang Benar untuk Orang Sakit?
Judul Kultum Ramadhan 2023: Sifat Toleransi Dalam Perspektif Islam
Ahli IBADAH, Tapi Ahli NERAKA! Judul Materi Kultum Ramadhan 2023 yang Bisa Dibawakan Sebelum Shalat Tarawih
Kajian Ramadhan 2023: Puasa Adalah Benteng, Umat Muslim Wajib Baca!