Begini Hukum Ziarah Kubur Menjelang Bulan Ramadhan Menurut Ustadz Adi Hidayat

Baca Juga: 8 Asnaf Atau Golongan Yang Berhak Menerima Zakat, Jadi Materi Kultum Singkat Ramadhan 2023 Kali ini

Hal itu dikarenakan, ziarah kubur pada zaman Nabi Muhammad, tradisi ini dijadikan sebagai modus membuka jasa tangisan palsu untuk mayat yang akan dikuburkan.

Sebagai bentuk kesan saja, agar orang yang sudah meninggal tersebut adalah orang yang baik.

Ustadz Adi Hidayat mengingatkan kepada para jamaahnya, agar saat kita melakukan ziarah kubur, tidak boleh melakukan ritual-ritual tertentu.

Seperti meminta-minta kepada orang yang sudah meninggal.

"Yang tidak boleh adalah minta-minta di kuburan. Ngapain minta datang ke situ. Yang di situ saja (orang meninggal) gak bisa keluar," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Nah, untuk sekarang ini kata Ustadz Adi Hidayat, Nabi Muhammad tidak lagi melawang umatnya untuk melakukan ziarah kubur.

Baca Juga: Teks Kultum Singkat Ramadhan 2023, Judul: Merawat Kebaikan Pasca Ramadhan Meninggalkan Kita

Karena, zaman sekarang orang-orang sudah bisa membedakan mana yang boleh dan mana yang dilarang agama.

Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Burairah, Nabi Muhammad bersabda;

"Sesungguhnya aku dulu melarang kalian berziarah kubur. Maka (sekarang) ziarahlah karena akan bisa mengingatkan kepada akhirat dan akan menambah kebaikan bagi kalian dengan menziarahinya."

Orang-orang zaman sekarang kata Ustadz Adi Hidayat, sudah tidak seperti orang pada zaman jahiliyah dulu.

"Maka setelah imannya kuat, bisa membedakan mana doa, ngobrol, dan lain sebagainya. Bisa meningkatkan iman, dari situlah kemudian muncul sabda Nabi Muhammad memperoleh ziarah kubur," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Itulah penjelasan Ustadz Adi Hidayat mengenai hukum ziarah kubur saat bulan Ramadhan yang sudah menjadi tradisi setiap tahun. ***