Persiapan ma’nawiyah bisa dilakukan dengan memperbanyak ibadah sebelum Ramadhan tiba, seperti memperbanyak puasa sunnah, membaca Al-Qur’an, berdo’a, berdzikir dan lain-lain.
Persiapan Fikriyah (akal)
Persiapan fikriyah dapat dilakukan dengan mendalami ilmu, khususnya ilmu yang berkaitan dengan ibadah Ramadhan, dan lebih khusus lagi ilmu yang terkait dengan puasa.
Agar memiliki wawasanyang benar tentang Ramadhan dan puasa Ramadhan, hingga nantinya ketika menjalani ibadah Ramadhan dapat melakukannya dengan optimal dan dapat meraih hasil yang maksimal.
Persiapan Jasadiyah (fisik)
Persiapan jasadiyah dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan, diantaranya dengan cara berolahraga, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, dan hanya mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal, sehat dan menyehatkan.
Ini penting karena rangkaian ibadah yang telah terformat selama Ramadhan hanya akan bisa dilaksanakan dengan optimal oleh orang yang memiliki kesehatan prima.
Dan persiapan Maliyah (materi)
Persiapan maliyah bisa dilakukan dengan menabung sebagian harta kita sebagai bekal berinfaq selama Ramadhan
Pengertian Ramadhan
Fiqih Shiyam merupakan buku fiqih karya Syaikh Dr Yusuf Qardhawi yang khusus membahas puasa. Dalam buku ini disebutkan pengertian puasa secara bahasa (etimologi) dan secara istilah (terminologi).
Puasa dalam Al Quran dan Sunnah berarti meninggalkan dan menahan diri.
Dengan kata lain menahan dan mencegah diri dari memenuhi hal-hal yang boleh meliputi keinginan perut dan keinginan kelamin dengan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sedangkan pengertian puasa secara syar’i berarti menahan dan mencegah diri secara sadar dari makan, minum, berhubungan dan hal-hal sejenisnya selama sehari penuh yakni sejak munculnya fajar hingga terbenamnya matahari dengan niat memenuhi perintah dan taqarrub kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala (sumber : bersamadakwah).
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Al-Baqarah : 183)
Allah menyeru dengan panggilan iman. Sekali lagi, Allah menyeru dengan panggilan iman.
Lalu, Allah menegaskan di akhir ayat ini Allah menegaskan tujuan akhir dari ibadah puasa yang telah diwajibkan ini, yaitu “agar kamu bertakwa.”
Sifat orang bertakwa adalah wara’ (berhati-hati). Ia selalu memuhasabahi dirinya sendiri.
Artikel Terkait
Materi Kultum Bulan Ramadhan 2023, Berjudul: Antara Puasa Dan Korupsi
Kultum Ramadhan 2023: Keistimewaan Malam Lailatul Qadar, Tidak Semua Orang Memperoleh Keutamaannya
Apa Perbedaan Zakat Dan Pajak? Simak Kultum Singkat Ramadhan 2023 Di Sini!
Teks Kultum Ramadhan 2023: Tuntunan Zakat Fitri, Bagus Dibawakan Usai Shalat di Masjid
Materi Ceramah dan Kultum Singkat Ramadhan 2023 Tentang Sujud yang Membuat Sholat Tidak Sah!
Cara Tobat dari Zina, Judul Kultum Singkat Ramadhan 2023 Berikut ini, Cocok Dibawakan Usai Shalat Isya Berjama
Bawakan di Bulan Puasa, Kultum Ramadhan 2023 ini Membahas Judul: Buah Menjaga Lisan
Judul Kultum Ramadhan 2023: Berislam Tingkat Akhlak atau Ihsan
Materi Kultum Ramadhan 2023 Tentang Keutamaan Berbakti Kepada Ibu, Amalkanlah di Bulan Suci
Teks Contoh Kultum Ramadhan 2023, Judul: Empat Golongan yang Mendapat Petunjuk