Satu, dua, tiga, empat lantai dilewati. Nafas mulai memburu tetapi dia terus bersemangat.
Dengan susah payah, akhirnya sampai juga dia di lantai tiga puluh.
Ya, lantai tiga puluh!. Peluh bercucuran, tapi dia puas. Nafas tersengal-sengal, tapi dia bangga. “Pagi ini aku taklukkan puncak Everest”, teriaknya.
Dia lalu meraba saku celana, mengambil kunci. Ya Allah, kunci kantor ternyata tertinggal di mobil yang dia parkir di lantai dasar, sementara dia mulai kebelet ingin ke kamar kecil pula. Bayangkan betapa sengsara boss itu sekarang.
Demikianlah pula ketika seseorang tak punya “kunci” hendak masuk surga.
Ternyata, kunci amalan kebaikannya tertinggal di dunia. Ya, bila seseorang tak ikhlas dalam amalannya, niscaya nilainya pun hanya “nol besar”.
Rasulallah berkata.
إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيِهِ
"Sesungguhnya segala amalan itu tidak lain tergantung pada niat; dan sesungguhnya tiap-tiap orang tidak lain (akan memperoleh balasan dari) apa yang diniatkannya. Barangsiapa hijrahnya menuju (keridhaan) Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya itu ke arah (keridhaan) Allah dan rasul-Nya. Barangsiapa hijrahnya karena (harta atau kemegahan) dunia yang dia harapkan, atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu ke arah yang ditujunya.” (HR Bukhari-Muslim).
Bayangkan, betapa sedihnya kita ketika segala amalan kebaikan yang kita lakukan di dunia ternyata nilanya nol di hadapan Allah.
Betapa ruginya manusia, ketika surga telah dipertontonkan di depan mata, lalu kuncinya tertinggal karena amal kebajikannya ternyata karena alasan duniawi.
Kalau kunci cuma tertinggal di mobil seperti boss itu tadi, betapapun sulitnya, masih bisa turun dan diambil untuk membuka pintu.
Tetapi bagaimana kalau kunci tertinggal di dunia dan anak manusia itu telah kembali ke alam akherat?
Karena itulah, Ibnul Qayyim berpesan.
العَمَلُ بغَيْرِ إخْلاَص وَلَا إقْتِدَاء كَالمُسَافِر يَمْلأُ جَرَابَه رَمَلاً يَثْقَلُه وَلَا يَنْفَعُه.
Amal tanpa ikhlas dan tanpa mencontoh (Rasulallah) bagaikan musafir yang memenuhi kantongnya dengan pasir, dibawanya dalam keadaan berat namun tak memberi manfaat apapun”.
Karena itu pula, manusia selalu digoda syaitan untuk berlaku riya.
Boleh dikatakan, musuh utama ikhlas adalah riya. Ulama mengatakan, riya ada dua jenis.
Pertama disebut sebagai syirik akbar. Hal ini terjadi jika sesorang melakukan seluruh amalnya agar dilihat manusia. Itulah riya yang dilakukan oleh orang-orang munafik.
Allah SWT berfirman:
Artikel Terkait
Cara Tobat dari Zina, Judul Kultum Singkat Ramadhan 2023 Berikut ini, Cocok Dibawakan Usai Shalat Isya Berjama
Bawakan di Bulan Puasa, Kultum Ramadhan 2023 ini Membahas Judul: Buah Menjaga Lisan
Judul Kultum Ramadhan 2023: Berislam Tingkat Akhlak atau Ihsan
Materi Kultum Ramadhan 2023 Tentang Keutamaan Berbakti Kepada Ibu, Amalkanlah di Bulan Suci
Teks Contoh Kultum Ramadhan 2023, Judul: Empat Golongan yang Mendapat Petunjuk
Kultum Singkat Tentang Persiapan dan Amalan Bulan Ramadhan 2023, 1444 H, Mari Raih Keutamaan Puasa
Materi Kultum Singkat Ramadhan 2023 Tentang Masyarakat Yang Menghidupkan dan Memakmurkan Masjid
Ramadhan 2023 Melatih Untuk Bersabar, Selengkapnya Ada Pada Kultum Singkat Berikut ini
Ceramah dan Kultum Singkat Dengan Judul Tarawih yang Ideal di Bulan Ramadhan 2023
Menuntut Ilmu Sampai Mati! Inilah Judul Kultum Singkat Ramadhan 2023 yang Sangat Penting Kita Pahami