Al-Quran Dan Pencerahan Hati Nurani, Adalah Materi Kultum Subuh Ramadhan Berikut ini, Semoga Bermanfaat

photo author
- Minggu, 26 Maret 2023 | 02:51 WIB
Kultum subuh Ramadhan tetang Al-Quran dan pencerahan hati nurani (Pexels/RODNAE Productions)
Kultum subuh Ramadhan tetang Al-Quran dan pencerahan hati nurani (Pexels/RODNAE Productions)

MANADONESIA.COM - Ayat Suci Al-Quran dan pencerahan hati nurani adalah materi kultum subuh kita pada Ramadhan 2023 kali ini.

Kultum singkat subuh Ramadhan 2023 berikut, akan menjelaskan makna Al-Quran dan pencerahan hati nurani.

Diharapkan, kultum subuh Ramadhan tetang Al-Quran dan pencerahan hati nurani mampu kita pahami dan renungi serta amalkan.

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Alhamdulillahi robbil ‘alamin. washolatu wassalamu ‘ala asrofil ammbiyai wal mursalin, wa ‘ala alihi washohbihi ajma’in. ‘amma ba’du.

Al-Quran adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Melalui Jibril sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi umat manusia.

Al-Quran pada dasarnya adalah kitab petunjuk, diturunkan sebagai petunjuk dan pembimbing bagi umat manusia dalam kehidupan mereka di muka bumi.

Fazlur Rahman mengatakan bahwa, sebagai kitab petunjuk, Al-Quran itu bersifat antropologis dalam arti sangat dekat dengan manusia.

Al-Quran menyebut dirinya, antara lain: Hudan lin-nas (petunjuk bagi manusia). Allah swt. Berfirman di dalam Q.s. al-Baqarah 2: 185:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Yang artinya :

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).

Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.

Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.

Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X