Diriwayatkan dari ‘Atha’ bin Abi Muslim Abdullah al-Khurasani, ia berkata, “Rasulullah Saw bersabda:
تَصَافَ ج حوا يَذْهَبِ الْغِلُّ وَتَ هَادَوْا تَََابُّوا وَتَذْهَبِ الشَّحْنَاء ج
“Bersalamanlah kamu, ia menghilangkan dengki. Saling member hadiahlah kamu, maka kamu akan berkasih sayang dan menghilangkan permusuhan”. (HR. ad-Dailami dalam Musnad al-Firdaus).
Adapun bersalaman setelah selesai shalat, tidak seorang pun ulama mengharamkannya, bahkan mereka menganjurkannya. Bersalaman selesai shalat itu bid’ah hasanah (bid’ah yang baik) atau bid’ah mubahah (bid’ah yang dibolehkan).
Imam an-Nawawi membahas masalah ini secara terperinci, beliau berkata, “Jika orang yang bersalaman itu belum menyalami saudaranya sebelum shalat, maka salaman-nya itu sunnah hasanah. Jika ia telah menyalami saudaranya sebelum shalat, maka salaman-nya itu mubah (boleh)”. (al-Majmu’, an-Nawawi, juz. III, hal. 469 – 470).
Imam al-Hashkafi berkata, “Apa yang dikatakan pengarang -at-Tamrutasyi- mengikuti apa yang telah disebutkan dalam ad-Durar, al-Kanz, al-Wiqayah, an-Niqayah, al-Majma’, al-Multaqa dan kitab-kitab lainnya. Mengandung makna boleh bersalaman secara mutlak, meskipun setelah shalat ‘Ashar.
Pendapat mereka yang mengatakan bid’ah, artinya bid’ah mubahah hasanah (bid’ah yang dibolehkan dan baik), sebagaimana yang dinyatakan Imam an-Nawawi dalam al-Adzkar karyanya”. (ad-Durr al-Mukhtar, al-Hashkafi, juz. VI, hal. 380).
Imam Ibnu ‘Abidin memberikan komentar setelah menyebutkan pendapat ulama yang menyatakan boleh secara mutlak dari kalangan ulama Mazhab Hanafi, “Ini yang sesuai dengan apa yang dikatakan pen-syarah dari teks matn yang bersifat umum. Ia berdalil dengan pendapat ini berdasarkan nash-nash yang bersifat umum tentang bersalaman menurut syariat Islam”. (Radd al-Mukhtar ‘ala ad-Durr al-Mukhtar dikenal dengan nama Hasyiyah Ibn ‘Abidin, juz. VI, hal. 381).
Mereka berpendapat bahwa bersalaman setelah shalat itu dibolehkan secara mutlak.
Ath-Thabari berdalil dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan al-Bukhari dari Abu Juhaifah, ia berkata:
خَرَجَ رَج سوجل الَّلَِّ صَلَّى الَّلَّ ج عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِِلِْاَجِرَةِ إِلََ الْبَطْحَاءِ فَ تَ وَضَّأَ جثُ صَلَّى الظُّهْرَ رَكْعَتَ يْنِ ، وَالْعَصْرَ رَكْعَتَ يْنِ ، وَب يَْنَ
يَدَيْهِ عَنَ زَةٌ . }قَالَ ج شعْبَة ج{ وَزَادَ فِيهِ عَوْ عَنْ أَبِيهِ أَبِّ ج جحَيْ فَةَ قَالَ كَا يَمجرُّ مِنْ وَرَائِهَا الْمَرْأَةج ، وَقَامَ النَّا ج س فَجَعَ لجوا
يََْ ج خ ج ذو يَدَيْهِ ، فَ يَمْسَ ج حو بِهَا جو ج جوهَجهمْ ، قَالَ فَأَخَذْ ج ت بِيَدِهِ ، فَ وَضَعْتج هَا عَلَى وَجْهِى ، فَإِذَا هِىَ أَبْ رَجد مِنَ الو لْ ،
وَأَطْيَ ج ب رَائِحَة مِنَ الْمِسْكِ
“Rasulullah Saw pergi dari al-Hajirah ke al-Bath-ha’, beliau berwudhu’, kemudian melaksanakan shalat Zhuhur dua rakaat dan ‘Ashar dua rakaat. Di depannya ada tongkat. Perempuan lewat di belakangnya. Orang banyak berdiri, mereka menarik tangan Rasulullah Saw dan mengusapkannya ke wajah mereka. Aku menarik tangan Rasulullah Saw dan meletakkannya ke wajahku, tangan itu lebih sejuk daripada es dan lebih harum daripada kasturi”. (HR. al-Bukhari).
Al-Muhib ath-Thabari berkata, “Riwayat ini dapat dijadikan dalil karena sesuai dengan apa yang dilakukan kaum muslimin yaitu bersalaman setelah shalat dalam berjamaah, terlebih lagi pada shalat ‘Ashar dan Maghrib, jika bersalaman itu berkaitan dengan menyalami orang shaleh untuk mengambil berkah atau berkasih sayang dan lainnya”.
Adapun Imam al-‘Izz bin ‘Abdissalam, setelah membagi bid’ah menjadi lima bagian: bid’ah wajib, bid’ah haram, bid’ah makruh, bid’ah mustahab dan bid’ah mubah.
Beliau berkata, “Bid’ah mubahah itu memiliki beberapa contoh, diantaranya adalah bersalaman setelah shalat Shubuh dan shalat ‘Ashar”. (Qawa’id al-Ahkam fi Mashalih al-Anam, ‘Izz bin Abdissalam, juz. II, hal. 205).
Artikel Terkait
Bolehkah Membawa Anak Ke Masjid saat Shalat Taraweh di Ramadhan 1444 H 2023, ini Kata Ustadz Abdul Somad
Puasa Ramadhan: Hukum Gerakan Shalat Tarawih Super Cepat Apakah Sah atau Tidak? Simak Penjelasannya
Ustadz Adi Hidayat Ungkap Penyebab Kita Sering tidak Khusyuk atau Fokus Ketika Shalat
Jadwal Imsakiyah, Shalat dan Buka Puasa Ramadhan 2023 untuk Wilayah Kota Ternate, Maluku Utara
Apakah Shalat Tarawih Berjamaah di Bulan Ramadhan itu Bid'ah? Simak Penjelasan Syaikh Utsman Al Khamis
Ahli IBADAH, Tapi Ahli NERAKA! Judul Materi Kultum Ramadhan 2023 yang Bisa Dibawakan Sebelum Shalat Tarawih
Teks Kultum Ramadhan 2023: Tuntunan Zakat Fitri, Bagus Dibawakan Usai Shalat di Masjid
Cara Tobat dari Zina, Judul Kultum Singkat Ramadhan 2023 Berikut ini, Cocok Dibawakan Usai Shalat Isya Berjama
BACA! Kultum Subuh Ramadhan 2023 Tetang Fadhilah Shalat Lail, Umat MUSLIM wajib Tahu
Kuliah Subuh Ramadhan, JUDUL: Panduan Shalat Tarawih yang Masih Banyak Umat Muslim Belum Pahami dan Ketahui