Yakni gemuk bukan karena bawaan, melainkan disebabkan banyak makan, minum, santai, foya-foya, selalu tenang, dan terlalu mengikuti hawa nafsu.
Baca Juga: Kenal Onde-Onde Ini? Ini Cara Paling Gampang Untuk Membuatnya
Ia adalah hamba bagi dirinya sendiri dan bukan hamba bagi Tuhannya. Orang yang hidupnya seperti ini pasti akan terjerumus kepada yang haram, ucap Gus Baha.
Di kutip dari Imam Al-Qurthubi, ia menegaskan, tradisi banyak makan, hobi kuliner, adalah kebiasaan orang kafir.
Beliau melanjutkan, Allah mencela orang kafir karena banyak makan. Barangsiapa yang banyak makan dan minum, maka ia akan semakin rakus dan tamak, bertambah malas dan banyak tidur di malam hari.
Siang harinya dipakai untuk makan dan minum, sedangkan malamnya hanya untuk tidur. (Tafsir Al-Qurthubi, 11/67)
Di sini lebih dipahami bahwa gemuk karena faktor banyak makan dan bermalas-malasan dalam beribadah adalah yang dicela.
Sementara orang yang gemuk lebih disebabkan faktor genetika bukanlah suatu celaan dan itu lebih disebabkan karena faktor turunan.
Badan gemuk dikatakan tercela jika kegemukan disebabkan senang makan tanpa henti sehingga menyebabkan Anda malas untuk beribadah.
Namun jika kegemukan lebih disebabkan karena faktor genetika maka itu tidak tercela, apalagi jika badan digunakan untuk semakin rajin beribadah kepada Allah SWT.***