"Nabi memberikan satu isyarat kepada kita semua bahwa sebelum sampai ke Ramadhan cepat cari bekal yang bisa menguatkan ruh kita, yang memberikan tenaga kepada kita, kekuatan spiritual," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
"Sehingga ketika sampai kepada Ramadhan kita bisa semangat untuk beraktivitas seperti orang-orang dulu bisa beraktivitas, orang jahiliyah saja semangat beraktivitas, kenapa kita yang sudah lewat dari jahiliyah menjadi lemah, menjadi banyak tidur menjadi banyak lemasnya, menjadi jarang beraktivitas," beber Ustaz Adi Hidayat.
"Sementara orang-orang dulu membangun kekuatan yang sangat luar biasa di Ramadhan, mereka bisa manfaatkan siang dan malamnya, ada yang hatam Quran, sehari sekali ada yang sehari 2x," tambah Ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Solusi Sholat Bagi Yang Belum Hafal Bacaannya, Buya Yahya: Yang Wajib Dibaca Hanya 5 ini
"Ya kan yang paling menarik begini habis sahur lihat kita kapan kita buka?"
"Habis buka kapan sahur? Jadi apa manfaat yang bisa diraih?"
"Karena itu orang-orang yang tidak punya persiapan sejak bulan Syaban maka umumnya dia akan merasakan hal yang berbeda saat masuk Ramadhan, seperti orang lemas tidak punya air, maka lemas pula saat puasa karena tidak punya gairah untuk meningkatkan ibadah," terang Ustadz Adi Hidayat.
Yang diriwayatkan sahabat Usamah Bin Zaid, Nabi Sholallahu'alaihiwasallam itu saat masuk bulan Syaban punya kebiasaan, meningkatkan amalan beliau, beliau juga mencontohkan langsung kepada kita.
Bagaimana Rasulullah SAW meningkatkan amalannya?
Dan amalan yang spesifik yang banyak dikerjakan oleh Nabi Muhammad Sholallahu'alaihiwasallam itu ternyata puasa.
Sehingga sementara sahabat itu ada yang merasa heran, kenapa? karena di bulan Rajab juga sudah biasa puasa.
Sementara di Syaban bahkan menariknya lebih banyak dibandingkan dengan bulan Rajab.
Sampai kemudian sahabat mengkonfirmasi kepada Rasulullah Sholallahu'alaihiwasallam tentang kebiasaan beliau itu puasa.
Ketika dikonfirmasi khususnya nanti riwayat disampaikan oleh sahabat Usamah Bin Zaid, Nabi menjawab apa?