Buya Yahya: Perempuan yang Menikah Beberapa Kali, Dengan Suami Ke Berapa Ia Akan Dikumpulkan di Surga Nanti?

MANADONESIA.COM - Buya Yahya mengutip ayat dimana nanti di surga, orang-orang Mukmin akan dikumpulkan bersama pasangannya selama di dunia.

Lalu bagaimana dengan perempuan yang menikah beberapa kali, dengan suami ke berapa ia akan dikumpulkan kelak di surga, dijelaskan Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya masalah yang terjadi di akhirat sejatinya adalah misteri.

Pengetahuan manusia tidak mampu mencapai penalaran yang maksimal untuk menggambarkan kejadian dan peristiwa-peristiwa di akhirat.

Baca Juga: Minum Obat Penunda Haid Agar Bisa Puasa Ramadhan Sebulan Penuh, Bagaimana Hukumnya?

Kalaupun ada, menurut Buya Yahya biasanya penggambaran semacam itu didasarkan kepada riwayat, baik al-Quran maupun hadist, yang hal itu tak jarang juga masih memungkinkan munculnya perdebatan.

Salah satu misteri yang menjadi banyak lahan perdebatan adalah soal perempuan yang memiliki dua suami atau lebih.

Pertanyannya, dengan suami ke berapa ia kelak akan dikumpulkan di surga? Setidaknya ada tiga versi jawaban yang sudah coba ditawarkan para ulama.

Pertama, perempuan akan bersama suami yang paling soleh dan baik akhlaknya. Pendapat ini didasarkan pada sebuah hadist.

Baca Juga: Batalkah Puasa Perempuan yang Membuka Auratnya Saat Bulan Ramadhan? Begini Penjelasan Buya Yahya

Hadist tersebut diceritakan, suatu hari Ummu Habibah, istri Rasulullah bertanya, “Wahai Rasul, ketika ada seorang perempuan menikahi dua suami di dunia, dengan yang mana ia akan berkumpul nanti di surga? yang pertama atau yang terakhir?” Rasulullah menjawab, “dia akan berkumpul bersama suami yang paling baik akhlaknya.“

Namun riwayat ini dinilai daif, karena adanya dua orang perawi yang banyak diragukan kredibilitasnya; Ubayd bin Ishaq al-Athar dan Sinan bin Harun.

Tapi sebagai sebuah informasi, hadis ini bisa dijadikan perbandingan untuk menjawab persoalan di atas.

Kedua, seorang perempuan akan berkumpul dengan suaminya yang paling terakhir kelak di surga. Pendapat ini juga dirujuk ke sebuah riwayat.

Baca Juga: Tak Hanya Amar Ma'ruf, Nahi Munkar Pun Ada Pahalanya, Berikut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat