MANADONESIA.COM - Ternyata kiblat ummat muslim dulunya menghadap ke Baitul Maqdis atau ke Masjid Al Aqsa di Palestina, sebelum dipindahkan ke Masjidil Haram seperti yang kita tahu sekarang ini.
Perintah perpindahan kiblat dari Al Aqsa ke Masjidil Haram ini terjadi di bulan Syaban, ketika Rasulullah berada di kota Madinah Al Munawaroh.
Bagaimanakah sejarah berpindahnya Kiblat Ummat Muslim dari Al Aqsa ke Masjidil Haram? Berikut penjelasannya.
Masjidil Aqsa di Palestina, dan Masjidil Haram di kota Makkah, adalah dua masjid yang dibangun oleh Nabi Ibrahim Alaihissalam.
Baca Juga: 7 Fenomena Alam di Tahun 2023, Terdapat Hari Meluruskan Kiblat
Masjidil Aqsa dibangun oleh Nabi Ibrahim sebelum membangun ka'bah.
Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam, ketika berada di kota Makkah, malakukan sholat dengan menghadap ke ka'bah lalu disejajarkan dengan Baitul Maqdis.
Lalu ketika hijrah ke kota Madinah, Rasulullah tidak bisa lagi melakukan sholat menghadap Ka'bah dan Baitul Maqdis seperti yang beliau lakukan ketika di Kota Makkah.
Karena jika Rasulullah menghadap Baitul Maqdis maka Ka'bah otomatis akan berada di belakang Rasulullah.
Hal ini membuat Rasulullah begitu sedih, karena harus sholat membelakangi Ka'bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim Alaihissalam.
Baca Juga: Perbanyak Doa Dalam Sujud Ketika Sholat, Salah Satunya Yang Dianjurkan Rasulullah ini
Selama 17 bulan, Rasulullah sholat menghadap Baitul Maqdis, hingga sampai Bulan Syaban tahun ke dua Hijriah.
Sebagian riwayat mengatakan, bahwa 17 bulan lamanya, Rasulullah dalam kesedihannya menghadap ke langit, seperti memohon agar kiblat dipindahkan ke Ka'bah.
Pada saat kiblat masih menghadap ke Baitul Maqdis, kaum Yahudi mengatakan bahwa Ummat Islam beribadah meniru-niru Yahudi.
Hal ini membuat Rasulullah tidak nyaman dengan berita-berita yang sampai kepadanya.