khazanah

Bolehkah Puasa Sunnah Setelah Nifsu Syaban? Ini Dia Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Kamis, 9 Maret 2023 | 10:10 WIB
Ustadz Abdul Somad jelaskan tentang puasa sesudah Nisfu Syaban (Tangkap layar YouTube Kenapa Harus Muslim)

MANADONESIA.COM - Puasa sunnah setelah Nisfu Syaban bisa jadi haram hukumnya apa bila dilakukan dalam kondisi ini, kata Ustadz Abdul Somad.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan, bila melakukan puasa sunnah setelah Nisfu Syaban dalam kondisi ini, bisa-bisa jadi haram hukumnya.

Dalam kondisi apakah puasa sunnah setelah Nisfu Syaban tidak dibolehkan?, berikut penjelasan Ustadz Abdul Somad.

Baca Juga: Tidak Baik Begadang Semalaman Saat Bulan Puasa Ramadhan? Ini Penjelasan Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz

Bulan Syaban termasuk bulan yang mendapat perhatian khusus oleh Nabi Salallahu Alaihi Wasallam.

Di bulan Syaban, Rasulullah memperbanyak puasa sunnah, dan sholat malam.

Terlebih ketika memasuki malam Nisfu Syaban atau pertengahan bulan syaban.

Namun bolehkah melakukan puasa sunnah setelah malam Nisfu Syaban?

Baca Juga: Bulan Puasa Kecapean Kerja dan Sering Tidur Bisa Kehilangan Pahala? Ini Penjelasan Syekh Ali Jaber

Melansir dari kanal YouTube Fans Ustadz pada Kamis 9 Maret 2023, Ustadz Abdul Somad menjelaskan hal-hal yang menjadikan puasa sunnah setelah Nisfu Syaban tidak dibolehkan.

Kata Ustadz Abdul Somad, setelah malam Nisfu Syaban, boleh melakukan puasa sunnah, namun hanya untuk orang yang sebelum Nisfu Syaban terbiasa berpuasa sunnah.

"Misal orang itu biasa puasa senin kamis, lalu setelah malam Nisfu Syaban dia melanjutkan puasa senin kamisnya, maka itu boleh," ujar Ustadz Abdul Somad.

Baca Juga: Masya Allah! Nadia Katakan Bersalah Makan Sahur Karena Ini: Puasa Ramadhan di Kutub Utara Terasa sangat Sulit

Sementara kata Ustadz Abdul Somad, yang tidak boleh adalah, orang yang baru memulai puasa sunnah setelah malam Nisfu Syaban.

Hal ini dijelaskan dalam sebuah riwayat yang berbunyi "Ketika Syaban sudah melewati separuh bulan, maka janganlah kalian berpuaaa," HR. Ahmad, Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasa'i, dan Ibnu Majah.

Halaman:

Tags

Terkini