Maksud dari hadits diatas ialah, ketika seseorang yang tidak biasa puasa sunnah, maka tidak dibolehkan melakukan puasa setelah malam Nisfu Syaban.
Namun dibolehkan puasa sunnah setelah Nisfu Syaban, jika memang orang tersebut terbiasa melakukan puasa sunnah.
Selanjutnya Ustadz Abdul Somad menjelaskan, orang yang boleh berpuasa sunnah setelah Nisfu Syaban adalah, orang yang melakukan khodo' atau membayar hutang puasa.
Setelah Nisfu Syaban, orang yang membayar hutang puasa juga dibolehkan melakukan puasa kata Ustadz Abdul Somad.
Syaban juga mengingatkan kita tentang peristiwa besar, ketika kiblat menghadap ke baitul maqdis.
Lalu turun kemudian ayat menyuruh Rasulullah untuk sholat menghadap masjidil Haram, seperti yang kita lakukan hingga saat ini.
Itulah penjelasan Ustadz Abdul Somad tentang, boleh dan tidaknya puasa sunnah setelah Nisfu Syaban.***
Artikel Terkait
Doa Tanpa Bahasa Arab Apakah Akan Diterima? Syekh Ali Jabehr Membeberkan Penjelasannya
Ternyata Ini Sedekah Terbaik Seorang Muslim di Bulan Ramadhan, Ustadz Abdul Somad: Mulai yang Dekat Dulu
7 Surah Pendek yang Dapat Dibacakan dalam Sholat untuk Menambah Kekhusyukan dan Kedamaian
Kumpulan Kata-Kata Indah Sambut Bulan Ramadhan 1444 H: Renungkan Keberkahan dan Kehidupan yang Lebih Bermakna
Muslim Harus Tahu, Ini Dia Sejarah di Bulan Syaban, Perpindahan Kiblat Dari Al Aqsa ke Masjidil Haram