Kemudian di waktu sahur, dalam sesi sahur, kita tidak hanya sekadar menyantap makanan untuk menahan lapar.
Melainkan di waktu ini juga penting untuk kita beroda.
Dari, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
" Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, “Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni." HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758.
Dalam hadits Muttafaqun 'alaih, dari Anas bin Malik, Nabi SAW bersabda;
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً
"Makan sahurlah kalian dalam makan sahur terdapak keberkahan." HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim no. 1095
Imam Nawawi pernah berjata bahwa bentuk keberkahan dalam makan sahur di antaranya adalah karena waktu itu orang bangun, ada dzikir dan doa pada waktu mulia tersebut. Saat itu adalah waktu diturunkannya rahmat serta diterimanya doa dan istighfar. (Syarh Shahih Muslim, 9: 182)
"Doa dan istighfar di waktu sahur adalah diijabahi." Penjelasan dari Ibnu Hajar, (Fathul Bari, 3:32)
Hal tersebut dikuatkan dengan firman Allah taa'aala;
وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ
"Dan orang-orang yang meminta ampun di waktu sahur." QS. Ali Imran; 17).
Lanjut, waktu mustajab untuk doa antara lain ialah, saat berpuasa sampai berbuka.
Dari, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;