MANADONESIA.COM - Melaksanakan salah satu amalan utama saat bulan Ramadhan adalah menjalankan ibadah puasa.
Bukan hanya menahan haus dan lapar, tetapi juga menahan emosi, hawa nafsu hingga perilaku maksiat pada bulan puasa Ramadhan.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa Nabi Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam pernah menyampaikan satu peringatan yang keras.
Bagi mereka yang berpuasa tetapi masih melakukan maksiat saat bulan Ramadhan.
Maka siapapun orang yang berpuasa Ramadhan, meninggalkan makan dan minumnya, tapi dia tidak terputus dengan Qauluz-zur.
Yaitu Kata-kata yang kotor atau jorok dan perbuatan yang tercela.
Maka kata Ustadz Adi Hidayat, Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak butuh dengan puasanya.
Apabila kalau masih ada orang yang puasa di bulan Ramadhan, namun dia masih senang mencuri misalnya.
"Mereka yang berpuasa masih senang mencela, Kata Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak butuh dengan puasanya," ujar Ustadz Adi Hidayat.
"Hal seperti itu tidak butuhkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, artinya jangan mencoba atau sekedar coba-coba," kata Ustadz Adi Hidayat.
"Jangan sampai menyandingkan puasa dengan maksiat, karena puasa fungsinya menutup maksiat, menjauhkan kalian untuk melakukan perbuatan maksiat," tambah Ustadz Adi Hidayat.
"Jika ada orang yang puasa di bulan Ramadhan dan masih melakukan maksiat, berarti ada yang salah dalam puasanya."