Selain itu, takbir dan bersyukur juga menandakan ucapan terima kasih kita kepada Allah SWT atas kemudahan dalam rangkaian amaliyah Ramadhan.
Maka sudah selayaknya bagi kita untuk memperbanyak dzikir, takbir dan bersyukur untuk mendapatkan derajat takwa, dengan sebenar-bernarnya taqwa. Allah Ta’ala berfirman:
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu supaya kamu bersyukur” QS. Al-Baqarah: 185.
Wahai saudaraku, janganlah kita berputus asa karena perbuatan-perbuatan buruk di msa lampau. Alangkah banyak orang yang dibebaskan dari api Neraka di bulan ini.
Berprasangka baiklah terhadap Allah SWT dan mulailah bertaubat atas segala dosa yang telah dilakukan karena sesungguhnya Allah SWT tidak akan membinasakan seseorang pun melainkan karena ia membinasakan dirinya sendiri. Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah: “Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagri Maha Penyayang. QS. Az-Zumar: 53.
Sebaiknya puasa Ramadhan diakhiri dengan istighfar (permohonan ampun), karena istighfar merupakan penutup segala amal kebajikan; seperti shalat, haji dan shalat malam. Demikian pula dengan majlis-majlis, sebaiknya ditutup dengannya.
Jika majlis tersebut merupakan tempat berdzikir maka istighfar adalah pengukuh baginya, namun jika majlis tersebut tempat permainan maka istighfar berfungsi sebagai pelebur dan penghapus dosa. (Lihat kitab Lathaaiful-Ma’aarif; oleh Ibnu Rajab, hlm. 220-228)
Peringatan Setalah Meninggalkan Bulan Ramadhan
Sebagian orang apabila datang bulan Ramadhan, mereka bertaubat, mendirikan shalat dan melaksanakan ibadah puasa dengan sesungguhnya.
Namun setalah ramadhan berlalu, mereka kembali melalaikan shalat hingga berbuat maksiat. Mereka inilah golongan manusia paling buruk, karena mengenal Allah hanya di bulan Ramadhan saja.
Tidakkah mereka tahu bahwa pemilik 12 bulan dalam setahun adalah Allah SWT, berbagai perlilaku yang kita kerjakan sepanjang waktu akan diawasi oleh Allah SWT, tidak terbatas hanya di bulan Ramadhan saja.
Jika hal itu terjadi pada dari kita, maka segralah taubat nasuha dengan cara meninggalkan segala kemaksiatan di masa lalu, lalu menyesali apa yang telah kita kerjakan, dan bertekad untuk tidak mengulanginya.