Ada pula orang yang makanannya adalah menu yang bisa dibilang cukup mahal dalam setiap harinya, contohnya ia harus mengeluarkan Rp250.000 dalam sehari untuk makan, maka wajib memberi Rp250.000 kepada si miskin untuk makan 1 (satu) hari dalam bentuk makanan.
Contoh terakhir yang ia berikan adalah seseorang yang terbiasa dengan menu makanan yang mahal, namun kemudian ketika ia sakit ia hanya diperbolehkan untuk memakan makanan yang dianjurkan oleh dokter, misalkan hanya nasi dengan sayur saja.
Baca Juga: Kajian Ramadhan 2023: Amalan yang Diperintahkan untuk Dikerjakan pada Hari Jumat
Ini tetap tidak bisa mengikuti jumlah uang pada menu makanan yang dianjurkan oleh dokter, sebab dikatakan oleh para ulama bahwa yang diberikan kepada si miskin tidak dilihat pada apa yang dimakannya, tetapi dilihat pada kadar kewajaran atau kebiasaan yang berlaku dikeluarganya (sebelum ia sakit).
Dari penjelasan Ustadz Adi Hidayat tadi lewat akun Tiktok @kangjamal012, kita dapat menyimpulkan bahwa Allah menyayangi orang-orang yang sakit.
Orang yang sakit merupakan golongan yang dispesialkan oleh Allah hingga ia tidak perlu berpuasa selama Ramadhan, dan tidak perlu menggantinya setelah Ramadhan selain dari menggantikannya dengan fidyah. ***