Video, Quote, artikel, yang beredar di medsos selama ini bukan dari beliau, tetapi dari para pengikut setia Gus Baha.
Ini salah satu cara menghadapi hegemoni barat, atau derasnya serangan media di jaman ini, kata Gus Baha.
“ya sudah, kalau tidak punya kan tidak keserang, makanya saya nggak punya. Orang merasa susah adanya gelombang pornografi kan karena melihat”, sesimpel itu.
Gus Baha memposisikan sebagai subjek dari media, “Saya melihat, bahwa kita ini sudah subjek bukan objek".
Karena setahu saya, santri-santri itu menghapalkan alfiah (Kitab Nahwu/Tata Bahasa Arab) capek,
Terus memanfaatkan lihat sinetron, jadi TV hanya alat untuk kita terhibur, bukan kita diperalat sinetron, tapi kita memperalat sinetron”, ungkap Gus Baha.
Gus Baha berpesan bahwa apapun medianya jika membawa informasi kebenaran, kita terima, bila tidak, kita tolak.
Jadi, Ini zaman tidak bisa dilawan, tapi bisa kita kendalikan dan kita manfaatkan, dengan memposisikan diri sebagai subjek, bukan objek. Minimal mendiamkan, tutup Gus Baha.***