Video, Quote, artikel, yang beredar di medsos selama ini bukan dari beliau, tetapi dari para pengikut setia Gus Baha.
Ini salah satu cara menghadapi hegemoni barat, atau derasnya serangan media di jaman ini, kata Gus Baha.
“ya sudah, kalau tidak punya kan tidak keserang, makanya saya nggak punya. Orang merasa susah adanya gelombang pornografi kan karena melihat”, sesimpel itu.
Gus Baha memposisikan sebagai subjek dari media, “Saya melihat, bahwa kita ini sudah subjek bukan objek".
Karena setahu saya, santri-santri itu menghapalkan alfiah (Kitab Nahwu/Tata Bahasa Arab) capek,
Terus memanfaatkan lihat sinetron, jadi TV hanya alat untuk kita terhibur, bukan kita diperalat sinetron, tapi kita memperalat sinetron”, ungkap Gus Baha.
Gus Baha berpesan bahwa apapun medianya jika membawa informasi kebenaran, kita terima, bila tidak, kita tolak.
Jadi, Ini zaman tidak bisa dilawan, tapi bisa kita kendalikan dan kita manfaatkan, dengan memposisikan diri sebagai subjek, bukan objek. Minimal mendiamkan, tutup Gus Baha.***
Artikel Terkait
Apakah Boleh Menentukan Puasa Ramadhan Sendiri? Simak Penjelasan Gus Baha
Kok Bisa Allah SWT Lebih Mencintai Pelaku Maksiat? Ustadz Adi Hidayat: Dari Pada Orang Sholeh Yang...
Mana Yang lebih Utama Badiah Isya Atau Tarawih di Bulan Ramadhan 1444 2023? Ini Penjelasan Buya Yahya
Berikut Deretan Peristiwa Penting di Bulan Ramadhan, yang Berpengaruh Saat Menentukan Masa Depan Islam
Umat Islam Wajib Tau! Inilah Doa yang Tertolak Menurut Ustadz Adi Hidayat
Ini 3 Amalan Rasulullah di 10 Malam Terakhir Ramadhan: Kencangkan Sarung untuk Allah di Penghujung Bulan Suci
Kisah Ruh Mendatangi Rumah dan Kuburan Serta Memohon Hal Ini Kepada Keluarganya
MASYAALLAH!! Inilah Sakit Yang Dirasakan Mayit Saat Dimandikan
Gus Baha: Pilih Muhammadiyah atau Nahdlatul Ulama?
Ustadz Adi Hidayat: Gus Baha itu Manusia Quran