Di mana dalam hal ini, baik keluarga dari masing-masing leluhur yang dimakamkan, maupun masyarakat lainnya, akan saling bergotong-royong untuk membersihkan makam.
Selain itu, saat ziarah dilakukan, masyarakat akan membawa bunga Telasih, yang menjadi lambang hubungan dekat antara peziarah dengan arwah yang diziarahi.
2. Kirab
Yakni arak-arakan yang dilakukan oleh semua partisipan sadranan atau nyadran, menuju ke tempat upacara adat dilangsungkan.
3. Ujub
Pembacaan atau penyampaian maksud atau dalam bahasa daerah disebut ujub oleh Pemangku Adat, terkait rangkaian upacara adat yang dilakukan.
Baca Juga: Game Online Dalam Pandangan Islam, Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
4. Doa
Doa bersama yang dilakukan oleh semua masyarakat, dan dipimpin oleh Pemangku Adat daerah setempat.
5. Kembul Bujono atau Tasyakuran atau Kenduri
Kembul Bujono atau makan bersama ini dilakukan setelah doa dibacakan oleh Pemangku Adat.
Makan bersama atau kenduri ini dilakukan di area makam leluhur, di mana masing-masing keluarga yang ikut akan membawa makanannya sendiri.
Baca Juga: Jangan Sembarang Memberi Nama pada anak, Hindari 9 Nama Ini Kata Ustadz Adi Hidayat
Makanan yang dibawa pun semuanya menu serba tradisional, mulai dari ayam ingkung, sambal goreng ati, urap sayur dengan rempah, perkedel, tempe, tahu bacem, dan masih banyak lagi.